BEKASIPEDIA| KABUPATEN BEKASI – Warga Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, dikejutkan dengan munculnya busa tebal berwarna putih yang menyelimuti aliran Kali Cibalok atau dikenal juga dengan nama Kali Sasal Kebo pada Rabu (16/7/2025) kemarin.
Fenomena ini terjadi tepat di Sasak Kepala Kebo, lokasi yang menjadi titik pertemuan aliran sungai dari dua desa, yakni Karangraharja dan Karang Rahayu.
Buih busa tampak menggunung dan menutupi permukaan air sepanjang aliran kali tersebut. Warga menduga, busa tersebut berasal dari pembuangan limbah cair berbahaya oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ketua RW setempat, Ahmad Murtani, menjelaskan bahwa Kali Cibalok merupakan sumber pengairan utama untuk lahan pertanian warga di wilayah utara Bekasi.
Ia menduga busa berasal dari limbah cair pabrik di wilayah hulu yang terbawa arus hingga ke lokasi tersebut.
“Dari aromanya sudah tercium tidak sedap. Kalau dari limbahnya, ini kemungkinan cairan kimia yang dibuang ke sungai,” ujarnya seperti dilansir dari beritasatu.com pada Jumat (18/7/2025).
Senada dengan itu, Agil (51), seorang petani setempat, mengaku resah karena air kali yang biasanya digunakan untuk mandi dan irigasi sawah, kini tidak bisa lagi dimanfaatkan. Bau busa yang menyengat membuatnya takut terkena iritasi kulit.
“Biasanya sepulang dari sawah saya mandi di sini, tetapi sekarang tidak berani. Baunya kayak bahan kimia. Takut gatal atau berdampak ke tanaman juga,” katas Agil.
Ia menyebut, sebelumnya air di Kali Cibalok tergolong jernih dan aman digunakan. Namun, beberapa waktu terakhir kualitas air memburuk, bahkan kadang berubah warna dan mengeluarkan bau tajam.
“Air ini sangat penting buat kami. Kalau terus begini, padinya bisa tidak subur. Harapan saya airnya bisa kembali bersih seperti dahulu,” imbuhnya.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memeriksa sumber pencemaran dan menindak tegas jika terbukti ada perusahaan yang membuang limbah ke sungai. Mereka juga meminta agar aliran kali kembali dibersihkan agar bisa digunakan kembali untuk kebutuhan dasar masyarakat. (brs/jek)