BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Kisruh dualisme di internal Partai Golkar Kota Bekasi masih terus berlanjut antara kubu Ade Puspitasari dan Nofel Saleh Hilabi. Keduanya saling klaim sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Bekasi yang sah. Nah loh belum selesai juga nih.
Bahkan, menyambut peringatan Hari Raya Idul Adha pun tak lepas dari kisruh kedua kubu yang berujung pada laporan polisi.
Kejadian yang viral di media sosial itu terjadi di kantor DPD Golkar Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu 9 Juli 2022 pagi.
Saat itu Nofel bersama sejumlah kader pendukung tengah melakukan kegiatan dengan memasang tenda di halaman kantor DPD. Tindakan kubu Nofel lantas memancing emosi para Pengurus Kelurahan (PL) Golkar se-Kota Bekasi yang enggan mengakui kepemimpinannya.
Pengurus kelurahan meminta kubu Nofel untuk membubarkan kegiatan demi menghormati proses hukum lantaran kantor DPD Golkar Kota Bekasi masih dalam sengketa. Namun Nofel menyuruh untuk tetap melanjutkan kegiatan sehingga terjadi adu mulut pun tak bisa dihindari.
“Saya menghargai Abang (Nofel), kita sepakat bubar ya, bubar,” kata Ketua PL Pekayon Jaya, Nur Ali kepada Nofel dalam rekaman video yang tersebar Minggu (10/7/2022).
Nur Ali juga melontarkan kalimat yang membantahkan klaim sepihak kubu Nofel Saleh Hilabi, dan mengakui Ade Puspitasari sebagai pemimpin DPD Golkar Kota Bekasi yang sah dan telah dilantik oleh DPD Golkar Provinsi Jawa Barat.
“Ketua DPD-nya belum diputuskan pengadilan,” celetuk Nofel.
“Kita punya Ketua DPD, Ade Puspitasari. Kalau menurut Abang ini belum selesai, silahkan ke pengadilan, itu aja,” tegas Nur Ali kembali.
“Kami solid di bawah kepemimpinan Ade Puspitasari dan siap memenangkan Golkar pada pemilu legislatif 2024 nanti, serta mendukung penuh Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024,” ujarnya.
Siap Jalankan Amanah
Sementara Ade Puspitasari dalam sambutannya, menegaskan siap menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya untuk memimpin Partai Golkar Kota Bekasi.
“Hari ini Golkar melahirkan pemimpin baru, pemimpin perempuan. Mudah-mudahan ke depannya saya diamanahkan sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi dan bisa menjaga marwah partai,” kata Ade yang juga menjabat Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Kisruh yang juga melibatkan Andi Salim itu berujung laporan ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor LP/1.998/K/VII/2022/Restro Bekasi Kota.
Andi Salim selaku pemilik kantor DPD Golkar Kota Bekasi, melaporkan kubu Ade Puspitasari cs atas sangkaan melakukan kekerasan terhadap orang atau barang secara beramai-ramai.
Andi mengaku saat itu di kantor DPD Golkar Kota Bekasi sedang berlangsung kegiatan serah terima hewan kurban serta paket beras untuk aliansi ormas. Kemudian kubu Ade Puspitasari datang dan langsung memprovokasi dengan kata-kata kasar.
Adu mulut pun terjadi antara Andi beserta sejumlah kader pendukung Ade Puspitasari. Petugas kepolisian kemudian melerai dan meminta Andi untuk pergi dari kantor DPD Golkar Kota Bekasi, agar suasana tidak semakin memanas.
Puncak kisruh yang membuat Andi melapor ke polisi terjadi ketika ia hendak meninggalkan lokasi.
Andi mengaku mobilnya digedor-gedor menggunakan sepatu oleh Ketua Fraksi Golkar Kota Bekasi, Dariyanto, yang disusul sejumlah rekannya.
Spontanitas
Sementara Ketua Kosgoro Kota Bekasi Dariyanto, menanggapi santai perihal laporan polisi oleh Andi Salim kepadanya.
Ia menyebut kejadian Sabtu pagi itu hanya sebatas spontanitas lantaran dirinya kaget ada mobil yang menyerempet.
“Saya dengar saya dilaporin, ya silahkan saja. Kan nanti bisa dikroscek kejadiannya. Orang saya mau diserempet, ya saya syok dan spontan bereaksi,” ujar Dariyanto.
“Saya enggak tahu ada Koh Andi di mobil itu. Saya mau keserempet, ya spontan saya teriakin sambil mengetok kaca mobil. Saya juga baru tahu kalau di dalam mobil itu ternyata ada Koh Andi Salim,” tandasnya. (lp6/bp)