Peningkatan tersebut terpapar dalam Riset Kesehatan Dasar 2018. Seiring bertambahnya usia, terlihat bahwa risiko kejadian stroke semakin besar.
Melalui perbandingan data lima tahun lalu, angka stroke naik pada setiap jenjang usia. Misalnya, kini di usia 45-54 tahun angka kejadian mencapai 14,2 per mil yang artinya pada setiap 1000 orang ada 14 orang yang terkena stroke.
Pada rentang usia selanjutnya di 56-64 tahun, kejadian stroke jadi 32,4 per mil. Menurut dokter Vivien Puspitasari, penyebab peningkatan tersebut yakni faktor risiko stroke yang juga semakin banyak.
Faktor risiko yang memicu stroke antara lain diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok sejak muda. Dampak dari pola hidup yang tidak sehat akan terasa seiring bertambahnya usia dan menimbulkan faktor risiko stroke ini.
“Faktor risiko stroke memicu adanya penyumbatan di pembuluh darah otak. Contohnya kolesterol bisa membuat penumpukan lemak dan gumpalan darah penyempitan pembuluh darah,” ujar Vivien.
Tak ada tanda-tanda Kejadian stroke selalu muncul mendadak, tanpa ada tanda-tanda tertentu. Bentuknya bisa berupa stroke ringan bisa pula stroke berat. Bisa disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh darah otak, bisa juga karena adanya perdarahan akibat pembuluh darah otak yang pecah.
“Stroke sebelum ada penyumbatan tidak memiliki tanda-tanda. Yang penting adalah mendeteksi faktor risiko dan mungkin saja tidak bergejala juga. Namun, untuk mengetahui itu makanya penting untuk melakukan pemeriksaan (medical check up),” jelas Vivien.