Jaringan Medsos Lemot, Hati-hati Download Aplikasi VPN Mampu Mencuri Informasi Pengguna

oleh -139 Dilihat
oleh
Salah satu Aplikasi VPN. (ist)

BEKASIPEDIA.com – Kebijakan pemerintah yang memblokir akses terhadap media sosial dan massaging system beberapa hari terakhir ini, membuat pengguna smartphone kalang kabut. Meski demikian, pengguna tidak kehabisan ide kreatif. Para pengguna smartphone akhirnya mengunduh (download) aplikasi Virtual Private Network (VPN) yang tersedia di Google Play Store mapun Apple Store. Namun, yang menjadi pertanyaan, seberapa aman VPN tersebut?

Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono mengatakan, sebenarnya tujuan utama penggunaan VPN adalah untuk mengamankan aliran informasi, pada saat menggunakan fasilitas internet publik, dimana seluruh aliran informasi pengguna VPN akan dienkripsi terlebih dahulu agar tidak bisa dibaca oleh pihak lain. Namun, teknologi ini sebenarnya tidak sepenuhnya aman.

“Namun, sangat disayangkan, teknologi ini juga bisa disalahgunakan untuk menyusupi iklan, bahkan hingga mengambil informasi dari si pengguna. Hal ini dikarenakan pada saat menggunakan VPN, maka seluruh transaksi informasi pengguna ke internet akan melewati penyedia aplikasi VPN tersebut. Hal ini yang dapat menyebabkan informasi pengguna VPN dapat di-copy oleh penyedia aplikasi VPN itu sendiri,” kata Laksana seperti dilansir dari situs berita teknologi Kamis (23/5/2019)

Untuk menghindari hal tersebut, Laksana menyarankan kepada pengguna supaya cermat dalam memilih aplikasi VPN yang hendak digunakan.

“Jadi, misalnya dalam memilih aplikasi VPN, jangan langsung download hanya dikarenakan gratis. Harus dicek terlebih dahulu apakah aplikasi VPN tersebut disediakan oleh penyedia VPN yang mempunyai reputasi yang bagus terutama di industri sekuritas. Dan harus dipastikan perusahaan tersebut benar ada. Bukan perusahaan siluman (ghost company) yang hanya ada nama dan website-nya saja, tetapi perusahaannya sebenarnya tidak ada,” saran Laksana.

Di sisi lain, Laksana juga menyarankan supaya memperhatikan reputasi perusahaan yang menyediakan aplikasi VPN tersebut. “Dengan memilih penyedia VPN yang sudah mempunyai reputasi baik di industri sekuritas dan memastikan bahwa perusahaan tersebut adalah merupakan perusahaan resmi, maka diharapkan potensi terjadinya pencurian data menjadi lebih kecil, atau bahkan tidak terjadi,” ungkap Laksana.

Senada, Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia, Dony Koesmandarin mengungkapkan, pengguna hendaknya berhati-hati menggunakan VPN, terutama yang freeware. Pasalnya, tidak ada pihak yang dapat menjamin, atau bertanggungjawab, jika aplikasi freeware ini melakukan pelanggaran. “Tidak ada yang menjamin dan bertanggung jawab jika kita menggunakan aplikasi freeware,” jelas Donny.

Donny menjelaskan, penggunaan aplikasi VPN yang freeware memiliki resiko yang besar. Karena, melalui aplikasi ini, pihak yang tidak bertanggungjawab bisa menyusup dengan menyuntikan malware, yang kemudian berakibat pada pencurian data pengguna, hingga menghilangkan data user pengguna. “Malware tersebut bisa melakukan hal apapun dari mencuri data hingga menghilangkan data user. Solusinya kita harus tahu detail mengenai aplikasi freeware yang akan kita gunakan,” tegas Donny. (*)