Dalam Gim Video, YouTube Kini Perbarui Batasan Akses Konten dengan Kekerasan

oleh -49 Dilihat
oleh
Logo YouTube di ponsel pintar. (pexels)

BEKASIPEDIA.com – YouTube mengumumkan pembaruan kebijakan mengenai batas usia dalam mengakses konten yang menampilkan “kekerasan grafis”, penggambaran eksplisit kekerasan fisik yang menimbulkan rasa sakit, cedera, atau kematian, dalam gim video.

Menurut siaran The Verge pada Rabu (29/10/2025), pembaruan yang dijadwalkan berlaku mulai 17 November 2025 itu akan mencegah pemilik akun berusia di bawah 18 tahun dan pengguna yang telah keluar dari akun untuk menonton video-video dengan gim yang menampilkan “karakter manusia realistis” yang terlibat adegan “kekerasan massal terhadap non-kombatan” atau penyiksaan.

Dalam menerapkan pembatasan, YouTube menyatakan akan mempertimbangkan durasi adegan kekerasan serta apakah adegan tersebut diperbesar atau menjadi fokus utama.

YouTube juga akan mengevaluasi apakah video tersebut menampilkan kekerasan yang ditujukan kepada karakter yang “tampak seperti manusia sungguhan”.

Dalam pengumumannya, YouTube tidak menjelaskan apakah kebijakan ini berlaku untuk kekerasan yang terlihat dalam gim seperti Grand Theft Auto, rangkaian Call of Duty seperti misi “No Russian”, atau jenis adegan lain yang ditampilkan secara realistis.

Juru bicara YouTube Boot Bullwinkle mengatakan bahwa konten tertentu mungkin akan dibatasi aksesnya berdasarkan usia pengguna jika tidak singkat atau diperbesar.

Ia menambahkan bahwa “mungkin ada cara yang dapat dipilih kreator untuk memainkan misi tersebut guna menghindari konten yang akan menyebabkan pembatasan usia.”

Kreator juga dapat memilih untuk mengaburkan tampilan kekerasan dalam video gim yang dimainkan menurut Bullwinkle.

Pembaruan batas akses konten dalam video gim ini dilakukan berdasarkan pada kebijakan YouTube yang sudah ada, yang menyatakan bahwa platform dapat membatasi akses video yang menampilkan “kekerasan dramatis” yang berfokus pada penyiksaan, cedera parah, atau kematian akibat kekerasan berdarah dengan pengecualian untuk gim video.

Kebijakan platform saat ini menyatakan, “Secara umum, kami tidak menghapus kekerasan yang didramatisasi ketika konten atau metadata menunjukkan bahwa konten tersebut fiktif, atau ketika kekerasan tersebut terlihat jelas dari konten itu sendiri, seperti pada konten animasi atau gim video.”