“Lihat dulu seberapa konsisten anak menyukai sesuatu. Biasanya bisa dilihat saat anak usia tiga tahun, dikenalin dulu dengan berbagai hal. Kalau sudah usia lima, enam atau tujuh konsisten menyukai sesuatu, orang tua kemudian bisa mengarahkan untuk mendukung bakat tersebut,” kata Vera mengingatkan agar orang tua juga tidak memberi beban kepada anak-anak dengan ekspektasi yang berlebihan.
Komitmen
Presenter Donna Agnesia mengaku selama pandemi memang merupakan waktu terbaik untuk menemukan serta merawat bakat dan minat anak-anak, pasalnya waktu bersama para buah hati semakin banyak. “Kami memberikan pilihan kepada anak-anak, misalnya karena aku dan Darius suka bola ya dari bayi mereka sudah dikasih mainan bola tapi nanti merekalah yang menentukan sendiri sukanya apa,” kata Donna.
Istri Darius Sinathrya mengatakan dia dan suami sempat mengalami banyak kesalahan saat memulai menemukan bakat anak-anak.
“Kita juga banyak trial and error, tapi kuncinya adalah komunikasi dengan anak. Kita harus buka komunikasi dan jadi fasilitator minat dan bakat anak. Dan yang paling penting juga harus jadi motivator,” katanya.
Selama masa pandemi, Donna mengatakan anak-anak dia tak berhenti mengasah minat dan bakat mereka.
“Ada yang suka main sepak bola ada yang gimnastik. Semua tetap latihan meski di rumah.”
Peran orang tua dalam menemukan bakat anak-anak memang sangat penting. Vera menjelaskan dukungan bisa dilakukan dengan memberikan atensi, perhatian, apresiasi, serta senantiasa mendampingi anak saat mengalami masa-masa emosional.
“Orang tua harus jadi cheerleader terdepan. Utamanya kalau anak mengalami emosi di tengah-tengah menjalani bakatnya,” katanya.
Vera menyarankan agar orang tua tak langsung memberi solusi saat anak mengalami emosi. Sebaiknya dengarkan terlebih dahulu masalah yang dihadapi anak alih-alih langsung memberikan solusi.
“Kadang anak cuma butuh didengar dan dipahami. Setelah didengar, kadang solusi bisa muncul sendiri dari anak. Atau solusi bisa dicari berdua. Misal anak bosan melakukan latihan, dengarkan saja dulu keluhannya apa. Kadang nanti dia bilang ‘ya sudah besok aku latihan lebih giat lagi’,” katanya.
Tekanan
Bambang Pamungkas, mantan pesepakbola profesional yang kini jadi manajer klub sepakbola Persija Jakarta menuturkan saat dia masih kecil dia sempat merasa tertekan oleh orang tuanya, khususnya sang ayah.