Falcon Siapkan Film Biopik Chairil Anwar, Setahun Matangkan Skrip Sang “Binatang Jalang”

oleh -27 Dilihat
oleh
Produser film Frederica (kanan) dari Falcon Pictures saat acara peluncuran poster dan cuplikan (trailer) film "COMIC 8 REVOLUTION, SANTET K4BIN3T" di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (22/11/2025). (ist/ant)

BEKASIPEDIA.com – Semangat Chairil Anwar tampaknya akan kembali bergema, kali ini bukan lewat bait-bait puisi, melainkan melalui layar lebar. Rumah produksi Falcon Pictures resmi memulai perjalanan panjang untuk menghidupkan kembali sosok penyair legendaris yang dijuluki Si Binatang Jalang itu dalam sebuah film biopik.

Prosesnya tidak tergesa. Frederica, produser Falcon Pictures, mengungkapkan bahwa tahap pematangan skrip saja telah memakan waktu satu tahun penuh.

“Untuk script development-nya saja butuh satu tahun,” ujarnya saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu siang.

Pernyataan itu menyiratkan betapa seriusnya Falcon dalam merangkai kembali jejak kehidupan tokoh sentral Angkatan ’45 tersebut.

Bagi banyak orang, Chairil bukan sekadar penyair. Ia adalah simbol pergolakan, pemberontakan ide, dan kebebasan berpikir. Dari “Aku” yang meledak-ledak, “Doa” yang lirih, hingga “Derai-Derai Cemara” yang melankolis, karya-karyanya telah menjadi napas baru dalam sejarah sastra Indonesia.

Bahkan hari wafatnya—28 April—ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional, sebuah penghormatan atas nyala abadi yang ia tinggalkan.

Falcon Pictures berharap film biopik ini bukan hanya menjadi tontonan, melainkan juga ruang perayaan bagi warisan sastra Indonesia. Namun, dua hal penting masih menjadi tanda tanya besar: siapa sutradaranya, dan siapa yang akan memerankan Chairil?

Pertanyaan itu justru dibuka kepada publik. Melalui media sosial, Falcon menggugah antusiasme penonton dengan bertanya, “Menurut kalian siapa nih yang cocok berperan sebagai Chairil Anwar?” Responsnya langsung membanjiri kolom komentar—mulai dari nama-nama aktor papan atas hingga talenta muda yang dianggap mampu menghadirkan sisi liar, jujur, dan penuh gejolak sang penyair.

Frederica tidak banyak memberi bocoran. Ia hanya menyelipkan petunjuk kecil bahwa sosok pemeran Chairil kelak adalah seorang “seniman” sejati—sebuah syarat yang seolah mengisyaratkan bahwa karakter Chairil tak bisa dimainkan oleh sembarang aktor.

Dalam sejarahnya, Chairil Anwar diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi yang menjadi tonggak pembaruan sastra modern Indonesia. Namanya mulai muncul di permukaan setelah puisi “Nisan” dimuat pada 1942, ketika ia baru berusia 20 tahun.

Setelah itu, lahirlah karya-karya monumental seperti “Diponegoro”, “Senja di Pelabuhan Kecil”, hingga “Aku” yang masih menggema hingga hari ini.

Kini, perjalanan hidupnya bersiap memasuki medium baru. Jika proses kreatif itu berjalan lancar, publik mungkin akan segera melihat bagaimana Falcon menerjemahkan pergolakan batin seorang penyair yang hidup singkat namun meninggalkan jejak panjang.

Sebuah upaya untuk kembali menyalakan api Chairil—api yang tak pernah benar-benar padam. (jek/ant)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.