Di Tahun Kerbau Logam, Bisnis Properti dan Agrobisnis akan Cerah

oleh -209 Dilihat
oleh


JAKARTA, BEKASIPEDIA.com – Bagi Anda para pebisnis tampaknya di tahun 2021 ini bisa mengembangkan bisnis yang mengandung tanah dan kayu. Demikian menurut tradisi Tionghoa di Tiongkok memasuki tahun kerbau logam.

Ya, ada beberapa jenis bisnis yang mengandung unsur kayu dan tanah di antaranya bisnis properti dan agrobisnis atau bisnis berbasis usaha pertanian, serta bisnis kuliner. Namun, membangun bisnis tersebut harus berkolaborasi atau kerja sama dengan pihak lain, tidak boleh mengandalkan kemampuan diri sendiri.

Pemerhati budaya Tionghoa, Iwan Subakti mengatakan, bisnis lainnya yang menguntungkan pada tahun kerbau logam ini adalah bisnis farmasi berbasis herbal.

“Bisnis properti dan agrobisnis serta farmasi berbasis herbal dan kuliner akan moncer tahun ini. Dengan catatan, dalam membangun bisnis harus mengajak pihak lain untuk kerja sama,” ujarnya seperti dilansir Sabtu (13/2/2021).

Iwan mengatakan, pada tahun kerbau logam ini, yang sering orang bahas adalah unsur yang kelihatan seperti logam. Namun, orang lupa ada unsur yang tidak kelihatan atau tersembunyi seperti kayu dan tanah serta ada unsur air.

Menurut Iwan, pada saat ini sebagian besar bisnis properti atau real estate sedang melemah karena dampak pandemi Covid-19. Mudah-mudahan di pertengahan tahun kerbau logam ini, bisnis properti akan bangkit lagi.

“Sebenarnya, untuk memahami makna simbol-simbol dalam budaya Tionghoa itu harus mempelajari berbagai cabang ilmu. Namun, yang dibahas setiap kali merayakan Imlek selama ini, hanya merupakan gambaran umum saja. Jadi, tidak hanya memaknai simbol binatang setiap tahunnya, tetapi juga jam, hari dan tanggal juga sangat berpengaruh,” ujarnya.

Iwan menegaskan, shio dalam tradisi Tionghoa, tidak melulu menjadi penentu nasib seseorang. Kemalangan atau kemujuran sendiri harus dilihat berdasarkan tahun, bulan, tanggal dan jam kelahiran seseorang.

“Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dan dijaga pada tahun kerbau logam ini yakni lebih rajin menjaga kesehatan dengan banyak berolahraga. Waspada dengan air khususnya untuk shio naga dan kuda. Shio yang tidak menguntungkan (ciong) di tahun ini adalah kerbau, naga, kambing, anjing dan kuda,” ujarnya.

Iwan mengatakan, Imlek itu bukan soal agama melainkan soal budaya. Perayaan Imlek di Indonesia sudah terakulturasi dengan budaya lokal.

“Dalam tradisi Tionghoa, sehari sebelum perayaan Imlek, harus membersihkan rumah. Pada malam Imlek, sedikit bergadang, lampu dinyalain, lampion dan lain-lain. Pada budaya Tionghoa, penuh dengan simbol-simbol. Makanan yang disiapkan saat Imlek harus serba manis, menghindari rasa asam, pahit dan kecut. Maknanya supaya hidup terhindar dari rasa pahit dan persoalan,” ujarnya.

Kue yang biasa dihidangkan saat Imlek, lanjut Iwan, seperti kue lapis legit, maknanya agar rezeki berlapis-lapis. “Warna yang sering digunakan adalah merah dan kuning emas. Itu lambang kemakmuran,” ujarnya. (rus/ist)