Berikut Faktor Penyebab Gagal Jantung di Usia Muda

oleh -671 Dilihat
oleh

BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Gagal jantung merupakan kondisi ketika organ vital tersebut tidak sanggup memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang-orang berusia di atas 60 tahun.

Meski begitu, tak menutup kemungkinan gagal jantung juga terjadi pada usia muda pada rentang usia 20–29 tahun.

Oleh karena itu, mengenali faktor risiko gagal jantung di usia muda merupakan hal yang penting untuk mengantisipasi penyakit mematikan ini.

Lalu apa saja faktor yang menjadi penyebab gagal jantung di usia muda?

Berikut penjelasannya:

1. Penyakit Jantung Bawaan.

Penyakit jantung bawaan merupakan kondisi kelainan struktur dan fungsi organ vital tersebut yang ada sejak lahir. Kelainan ini menyebabkan terganggunya aliran darah dari dan menuju jantung.

Pada kelompok usia 20 tahunan, gejala penyakit jantung bawaan menimbulkan keluhan sebagai berikut:

– Aritmia alias detak jantung tidak teratur.

– Mudah pusing dan lelah Sulit bernapas.

– Pembengkakan di kaki maupun tangan.

– Sianosis atau kulit membiru.

– Mudah pingsan.

2. Kardiomiopati Dilatasi Genetik.

Kardiomiopati dilatasi atau dilated cardiomyopathy (DCM) merupakan masalah jantung yang disebabkan terganggunya fungsi sistolik pada salah satu atau kedua ventrikel tanpa disertai gangguan arteri koroner, kelainan katup, atau penyakit perikard.

Kondisi ini dialami oleh 5–8 orang dari 100.000 jumlah populasi.

Sebanyak 20–30 persen di antaranya disebabkan karena faktor genetik.

Oleh karena itu, dilated cardiomyopathy cukup sering ditemukan pada kelompok usia 20 tahunan.

3. Miokarditis.

Penyebab gagal jantung di usia muda yang selanjutnya adalah miokarditis. Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, miokarditis merupakan peradangan pada miokardium alias otot jantung.

Karena otot jantung meradang, kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami gejala berupa nyeri dada, gangguan irama jantung, dan sesak napas.

“Miokarditis dapat dialami kelompok usia muda, karena gangguan jantung ini disebabkan oleh infeksi virus, jamur, bakteri, parasit, serta penyalahgunaan narkotika. Jadi, bisa mengenai semua umur,” jelas dr. Dyah Novita.

Selain penyalahgunaan narkotika, konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu secara berlebihan juga dapat menyebabkan gagal jantung di usia muda.

4. Kehamilan.

Kehamilan juga dapat mencetuskan masalah jantung di usia muda. Pasalnya, saat hamil, volume darah ibu akan bertambah sebanyak 30–50 persen.

Penambahan jumlah darah bertujuan untuk memberikan nutrisi bagi janin.

Di sisi lain, kondisi ini bisa membuat jantung bekerja lebih keras demi dapat mendistribusikan darah untuk ibu maupun janin dalam kandungannya.

Karena kondisi tersebut, ibu rentan mengalami gangguan jantung saat hamil.

5. Kondisi Lainnya.

Sejumlah kondisi medis dapat meningkatkan risiko gagal jantung ketika masih muda. Kondisi yang dimaksud, yakni obesitas dan diabetes.

Obesitas alias berat badan di atas normal dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah, kadar kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida.

Ketiganya merupakan faktor penyebab serangan jantung, yang pada gilirannya mencetuskan gagal jantung.

Untuk diabetes, penyakit ini dapat menyebabkan serangan jantung, karena gejala khas penyakit metabolik tersebut adalah lonjakan gula darah.

Pada gilirannya, kondisi tersebut dapat menyebabkan penumpukan lemak (kolesterol) di pembuluh darah.

Selain obesitas dan diabetes, berikut ini sederet gangguan medis lain yang juga dapat menimbulkan penyakit jantung di usia muda:

Sleep Apnea

Penyakit paru-paru derajat parah

Katup jantung abnormal

Jumlah sel darah merah rendah

Tiroid yang terlalu aktif

Riwayat serangan jantung

Irama jantung tidak normal

Itu dia sederet alasan gagal jantung di usia muda.

Jika Anda memiliki salah satu faktor yang meningkatkan risiko masalah jantung, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini dilakukan guna memperoleh perawatan yang tepat dalam mengelola kondisi tersebut.

Selain itu, hindari juga penggunaan tembakau, alkohol, maupun obat-obatan terlarang.

Anda juga perlu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta berolahraga rutin agar kesehatan jantung tetap terjaga.(ist/pede)