Wakil Abdul Harris Bobihoe Minta ASN & Dewan Hidup Sederhana: Gak Usah Tampil Gaya-gayaan

oleh -33 Dilihat
oleh
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe. (ist/bp)

BEKASIPEDIA.com – Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, meminta kepada seluruh Aparatur Pemerintah Daerah, termasuk Anggota DPRD Kota Bekasi, untuk tidak memamerkan gaya hidup mewah kepada masyarakat di tengah situasi politik nasional yang sedang memanas.

Ia menekankan pentingnya kesederhanaan dan keprihatinan dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai pelayan masyarakat.

Permintaan ini disampaikan setelah adanya sorotan terhadap tunjangan rumah dinas anggota DPRD dan larangan gaya hidup mewah bagi aparatur pemerintah daerah yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

“Mari kita tahan diri untuk tidak hidup bermewah-mewah. Apalagi pamer gaya-gayaan,” kata Bobihoe dalam pidato apel pagi di Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Senin (8/9/2025).

Bobihoe juga meminta agar aparatur pemerintah daerah tidak memperlihatkan kehidupan berkecukupan kepada masyarakat.

“Kita harus cukup prihatin dan tidak memperlihatkan kegiatan yang bersifat hura-hura,” tambahnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, memastikan bahwa pihaknya tetap berpegang teguh dengan kesederhanaan, meski sudah menjabat sebagai Kepala Daerah.

Pernyataan tersebut, disampaikannya selepas menyikapi keterangan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang meminta para pejabat negara tidak pamer (flexing) gaya hidup mewah dan menjaga sikap sederhana di tengah maraknya aksi demonstrasi di berbagai daerah.

“Saya kira memang ada ya kita Flexing? Hari ini kita hidup dalam konteks yang sederhana, dan itu harus dimulai dengan keteladanan, dimulai dari diri pribadi saya,” katanya.

Ia menilai, bahwa gaya hidup kesederhanaan itu, turut diimplementasikan kepada para anak buahnya yang berada di lingkungan Pemerintah Daerah setempat.

Salah satunya, pihaknya juga sempat menegur salah satu Aparatur Pemerintah Daerah yang dianggap memiliki gaya hidup mewah, lantaran menggunakan kendaraan dianggap cukup mewah.

“Saya pernah menemukan ada pejabat saya yang kemudian melakukan perayaan ulang tahun di salah satu Hotel mewah dan sempat di-upload. Dan itu saya tegur, saya sampaikan tidak boleh hal itu, melukai hati masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya tidak pernah menginstruksikan jajarannya untuk memamerkan gaya hidup mereka, dalam lingkup kerja, ketika mereka bertugas sebagai pelayan masyarakat.

“Kalau mau pakai kayak gitu-gitu (kendaraan mewah ataupun lainnya) dipakai untuk kegiatan lainnya saja. Tapi, kalau ke kantor kita pakai yang sederhana saja, yang penting bisa sampai ke kantor kita bisa melayani dengan baik. Kita merasakan, betul lah hari ini masyarakat kita sedang dalam kondisi yang berat,” katanya.

Untuk itu, maka pihaknya lebih dominan memikirkan bagaimana tumbuhnya daya beli masyarakat, sehingga tentu akan lebih bisa menggerakkan perekonomian kepada masyarakat Kota Bekasi. (ist/bp)

“Biro Jasa Bang Pede Konsultan Siap Bantu Pengurusan Dokumen BPKB, STNK, Pajak Kendaraan Anda di Jakarta & Bekasi, Hubungi WA: 0822-4974-0969”