Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Bekasi, Menteri ATR/BPN Ajak Santri Terus Berkontribusi bagi Bangsa

oleh -66 Dilihat
oleh
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Republik Indonesia, H. Nusron Wahid, S.S., M.Si., menghadiri dan memberikan sambutan pada peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits, Jalan Kemang Raya No. 50, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (22/10/2025). (ist)

BEKASIPEDIA.com | KOTA BEKASI – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Republik Indonesia, H. Nusron Wahid, S.S., M.Si., menghadiri dan memberikan sambutan pada peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits, Jalan Kemang Raya No. 50, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (22/10/2025).

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Pengasuh Ponpes Mahasina, KH. Abu Bakar Rahziz, M.M, berlangsung meriah dan dihadiri ribuan santri serta masyarakat sekitar.

Turut hadir dalam kesempatan itu sejumlah tokoh ulama dan pejabat, di antaranya Nurfachri Hasan, M.A., M.H.,Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Bekasi.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan upacara peringatan yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”

Dalam sambutannya, Menteri ATR/BPN RI Nusron Wahid menegaskan bahwa Hari Santri Nasional menjadi momentum penting untuk mengenang perjuangan para santri dan kiai dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Antara Hari Santri dan Hari Pahlawan adalah satu kesatuan sejarah yang tidak bisa dipisahkan. Tidak akan ada perlawanan 10 November tanpa jihadnya para santri dan kiai,” ujar Nusron Wahid.

Ia menjelaskan, pada tanggal 22 Oktober 1945 memiliki makna historis yang mendalam karena pada hari itu para santri dan kiai mencetuskan Resolusi Jihad untuk melawan pasukan sekutu pimpinan Jenderal Mallaby di Surabaya.

Gerakan tersebut menjadi tonggak perjuangan yang melahirkan peristiwa heroik 10 November, yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

“Peran santri dan kiai dalam perjuangan kemerdekaan adalah bukti nyata kontribusi mereka terhadap berdirinya Republik Indonesia. Karena itu, santri masa kini tidak boleh hanya menjadi penikmat kemerdekaan, tetapi harus ikut menyejahterakan dan mencerdaskan bangsa,” tegasnya.

Selain itu, Menteri ATR/BPN juga mengingatkan pentingnya menuntut ilmu agama melalui bimbingan para ulama dan kiai.

“Belajar agama harus dengan talaqqi, bertemu guru, dan bersanad. Jangan hanya mengandalkan media sosial atau YouTube, karena bisa menyesatkan,” pesannya di hadapan ribuan santri.

Usai upacara, acara dilanjutkan dengan Festival Jajanan Gratis untuk Santri, yang menyajikan berbagai kuliner tradisional dan modern.

Ribuan peserta tampak antusias menikmati hidangan sambil bersilaturahmi dan menyaksikan penampilan seni islami dari para santri.

Pengasuh Ponpes Mahasina, KH. Abu Bakar Rahziz, M.M., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri ATR/BPN serta seluruh tamu undangan yang hadir.

“Kehadiran Bapak Menteri menjadi motivasi besar bagi para santri. Santri dan santriwati harus kuat menghadapi tantangan zaman serta terus meneladani perjuangan para ulama,” ujarnya.

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Pondok Pesantren Mahasina tidak hanya menjadi ajang refleksi sejarah, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah dan memperkuat peran santri dalam membangun peradaban bangsa. (rls/pede)