TAMBUN SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Viraha Darma Sakti Rawa Kalong, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membagikan angpao dan sembako bagi masyarakat Tionghoa yang kurang mampu dalam rangka Imlek 2572 secara door to door.
Ketua Viraha Darma Sakti Rawa Kalong, Lalan Maryanah mengatakan tahun sebelumnya pembagian dilakukan dengan mengumpulkannya di Vihara. Akan tetapi Imlek tahun ini, pembagian door to door atau mendatangi langsung ke rumah, mengingat kondisi tengah pandemi corona.
“Lagi corona, jadi diputuskan kita langsung datangi ke rumahnya. Tidak mungkin dikumpulkan di Vihara, untuk mencegah penyebaran virus corona,” katanya seperti dilansir Jumat (12/12/2021).
Ia menjelaskan ada sekitar 100 orang yang dibagikan angpao maupun sembako berupa beras. Mereka yang diberikan itu merupakan umat kurang mampu.
Proses pembagian bantuan itu juga dilakukan bersama Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi.
“Ini memang kegiatan rutin kita setiap imlek, maupun momentum lainnya. Kita dibantu oleh yayasan untuk pemberian bantuan,” tuturnya.
Sementara, Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi, Ronny Hermawan mengatakan bahwa kegiatan pemberian bantuan ini dilakukan rutin setiap tahun, saat hendak perayaan Imlek. Bantuan diberikan kepada mereka merayakan Imlek dari kalangan tidak mampu secara ekonomi.
“Jadi kita berikan bantuan setiap tahun sebetulnya, cuman dulu kan biasanya dikumpulkan ramai-ramai. Karena kondisi pandemi seperti ini. Maka kita door to door ke tempat kediaman dari saudara-saudara kita yang membutihkan bantuan,” katanya.
Ia mengapresiasi pengurus Viraha Darma Sakti Rawa Kalong atas inisiatifnya yang sangat baik tersebut. Diharapkan bantuan ini menjadi perwujudan dari cinta kasih sesama manusia yang merayakan Imlek. “Karena kan enggak semua orang mampu, banyak saudara-saudara kita yang merayakan Imlek dari kalangan tidak mampu, semoga ini bermanfaat,” ungkapnya.
Vihara Darma Sakti tetap menggelar sembahyang untuk memperingati Tahun Baru Imlek 2572, dari Kamis (11/2/2021) hingga Jumat (12/11/2021). Namun, dalam pelaksanaannya menerapan protokol kesehatan yang ketat dan jumlah umat yang dibatasi.
Ketua Viraha Darma Sakti Rawa Kalong, Lalan Maryanah mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksaan ritual persembahyangan pada saat Imlek.
Tempat cuci tangan, baik wastafel maupun hand sanitizer juga telah disiapkan. Nanti juga akan ada petugas yang berjaga di pintu masuk untuk melakukan pengecekan suhu tubuh, mengarahkan umat cuci tangan serta wajib memakai masker saat hendak masuk Vihara.
“Di dalam juga kursinya kami buat berjarak, kami batasi juga untuk pelaksaan sembahyang,” kata Lalan.
Lalan mengungkapkan jumlah umat di Vihara ini ada sebanyak 160 keluarga. Akan tetapi, karena pandemi corona umat dibatasi tidak semua diperbolehkan datang sembahyang pada waktu bersamaan.
“Karena pandemi corona, kita batasi ritual persembahyangan paling hanya 25 persen. Itupun juga saya tidak informasikan ke seluruh umat. Paling hanya umat sekitar Vihara saja dan pengurus yang lakukan ibadah,” jelasnya.
Selain itu juga, banyak kegiatan di Darma Sakti Rawa Kalong ditiadakan. Seperti berkumpul hingga tukar kado pada malam tahun baru imlek itu.
Sebab, selepas ritual sembahyang semua diminta langsung meninggalkan vihara untuk kembali pulang ke rumah masing-masing. “Ya kalaupun ada terbatas saja, paling 10-15 orang itu hanya pengurus sama umat sekitar Vihara. Tidak seperti tahun lalu seluruh umat ramai acara sambil menunggul pergantian tahun imlek,” imbuhnya.
Ia menambahkan selama pandemi corona ini, pihaknya mematuhi aturan pemerintah terkiat pembatasan rumah ibadah. Setiap minggu, jumlah umat yang datang untuk ibadah dibatas hingga 50 persen lebih.
Bahkan dalam waktu dua bulan terakhir ini, vihara ditutup karena kondisi pandemi corona di lingkungan vihara memprihatikan.
“Dari awal kita batasi 50 persen, sampai dua bulan terakhir ini cuman pengurus saja yang sembahyang minggu,” tuturnya.
Ia berharap di tahun kerbau tembaga ini agar pandemi corona segera berakhir. Soalnya, ada corona membuat segala aktivitas dibatasi serta membuat khawatir masyarakat.
“Harapan utama ya agar corona ini hilang, di Bekasi, Indonesia maupun dunia. Agar kembali normal,” paparnya. (rus/wrt)