JATIASIH, BEKASIPEDIA.com – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat berencana menyulap lahan sempadan Kali Bekasi di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi. Lahan itu akan diubah mirip Banjir Kanal Timur (BKT) untuk mencegah peristiwa banjir hebat kembali menerjang perumahan tersebut.
Kabid Perencanaan pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda mengatakan, pemerintah sudah merencanakan sejumlah opsi untuk merevitalisasi Perumahan PGP.
“Jadi mirip BKT nantinya, kita kembalikan fungsi sempadan sungainya dulu,” kata Erwin saat dikonfirmasi pada Rabu (29/1/2020).
Erwin menyatakan, sejak awal perumahan tersebut berdiri memang tidak disertai dengan izin analisis dampak lingkungan (Amdal). Itu sebabnya banyak rumah yang berdiri di dekat bantaran Kali Bekasi. “Seharusnya sempadan sungai memang tidak boleh dibangun apa-apa kan,” katanya.
Dia menyatakan, apabila pemerintah pusat membantu pembebasan lahan warga Perumahan PGP, pemerintah setempat mengusulkan membangun daerah tersebut mirip BKT. Seperti, membangun saluran gendong, pembuatan taman, serta pelapis tanggul setinggi 10 hingga 20 meter dari bibir Kali Bekasi.
“Nanti ada jalan lingkungan di atas tanggul juga dan ada jalur untuk evakuasi warga,” kata Erwin.
Sementara itu Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, usulan agar Perumahan Pondok Gede Permai dijadikan folder penampung air sudah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo saat memenuhi panggilan ke Istana Negara. Pertemuan itu guna membahas penanganan banjir Jabodetabek.
Wacana merelokasi warga Pondok Gede Permai agar wilayah tersebut dijadikan folder air sudah pernah disampaikannya pada tahun 2013. Saat itu banjir setinggi tiga meter melanda kawasan yang menjadi titik pertemuan Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi itu.
“Namun warga PGP tidak pernah mau menerima tawaran relokasi tersebut,” jelas pria yang akrab disapa Pepen ini.
Ia berharap pemerintah pusat pun ikut membantu mengentaskan permasalahan relokasi warga. Sebab, biaya yang dibutuhkan untuk merelokasi permukiman warga tersebut tidak sedikit.
“Pemerintah daerah tidak mampu, tapi kalau pemerintah pusat pasti mampu,” katanya.
BPBD Jabar mencatat akibat hujan yang mengguyur Kota Bekasi dari tanggal 31 Desember 2019 pukul 16.00 WIB hingga tanggal 1 Januari 2020 dan kiriman air dari Sungai Cileungsi dan Cikeas beberapa wilayah kota Bekasi terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi.
Banjir terjadi di Kecamatan Jatiasih, Bekasi Barat, Rawalumbu, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Medan Satria, Bekasi Selatan, Pondok Gede, Mustika Jaya, dan Bantargebang.
Di Jatiasih, banjir dilaporkan merendam kawasan Perum Dosen IKIP, Perum Nasio 1 meter, Perum PGP, Perum Villa Jatirasa, dan Perum Cahaya Kemang Permai. Banjir terparah melanda Perum Dosen IKIP dengan ketinggian sekitar dua meter. (*)