Ormas yang Jadi Panitia Kurban Tebus Rp 15 Ribu di Cikiwul Bantargebang Minta Maaf, Ngaku untuk Biaya Potong

oleh -475 Dilihat
oleh
Usai video tebus daging kurban Rp 15 ribu di Bantargebang Kota Bekasi viral di media sosial, salah satu perwakilan dari Ormas (Organisasi Masyarakat) Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Tarmin meminta maaf dan memberikan klarifikasi terkait polemik tebus daging kurban tersebut. (ist)

BEKASIPEDIA| BANTARGEBANG – Usai video tebus daging kurban Rp 15 ribu di Bantargebang Kota Bekasi viral di media sosial, salah satu perwakilan dari Ormas (Organisasi Masyarakat) Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Tarmin meminta maaf dan memberikan klarifikasi terkait polemik tebus daging kurban tersebut.

Melalui video yang diunggah, dia mengatakan, sebelum ada bantuan
sapi yang diserahkan ke para pemulung, sudah ada kesepakatan bersama untuk memungut biaya Rp 15 ribu untuk biaya operasional panitia kurban.

“Sebelum ada bantuan sapi tersebut, kami sudah musyawarah dan sepakat meminta kontribusi sebesar Rp 15 ribu untuk biaya operasional pemotongan. Tapi itu tidak semua kami minta,” jelas Tarmin melalui video klarifikasinya yang disaksikan redaksi BEKASIPEDIA pada Senin (9/6/2025).

Dia beralasan, dana tersebut hanya untuk menutupi biaya operasional upah para pekerja yang memotong sapi seharian penuh. Meskipun demikian, dia tegaskan tidak semua penerima daging kurban dikenai biaya tersebut.

Tarmin mengatakan, bantun daging sapi yang diserahkan murni untuk para pemulung. Bantuan sapi yang diterima juga murni tidak ada dana tambahan untuk operasional pemotongan. Oleh karena itu, dia meminta maaf jika hal tersebut membuat kegaduhan.

“Kami warga biasa. Jika ada kekurangan kami meminta maaf. Tidak ada niatan apapun atas kegaduhan ini. Memohon maaf untuk warga Kota Bekasi dan Pak Wali Kota Bekasi Tri Adhianto,” tandasnya.

Sebelumnya viral di media sosial, sejumlah emak-emak mengaku harus membayar tebusan Rp 15 ribu untuk satu kantong plastik daging kurban.

Dia membeli tiga kantong plastik harus bayar Rp 45 ribu. “Satu kantong tebus Rp 15 ribu, saya ambil 3 kantong plastik jadi Rp 45 ribu,” ujar seorang emak-emak sambil menunjukkan kantong daging kurban yang dipegangnya dalam video tersebut.

Begitu juga dengan emak-emak lainnya yang membawa satu kantong plastik. “Iya, satu plastik tebus Rp 15 ribu nih,” kata warga Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat tersebut.

Sementara itu Bang Pede, Influencer Bekasi menyayangkan serta mengecam tindakan tersebut, daging kurban dikomersilkan.

“Hewan kurban kok dikomersilkan, kacau benar bangsa ini. Walaupun dibandrol murah, tetap itu bukan haknya,” komentar Bang Pede, Influencer Bekasi saat melihat konten tersebut di media sosial, pada Minggu (8/6/2025).

Bang Pede meminta agar pihak berwajib memeriksa oknum panitia kurban dari salah satu ormas tersebut sehingga tidak menjadi kewajaran ke depannya.

“Ya, kalau bisa diperiksa agar ada efek jera. Jangan kedepannya bisa menjadi suatu kebiasaan. Sehingga menghilangkan makna dari berkurban itu sendiri,” tandasnya. (jek)

Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.