Mahasiswi asal Bekasi Dikabarkan Terjebak di Wuhan China

oleh -884 Dilihat
oleh
Mahasiswi asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bernama Husnia (22), terjebak di pusat wabah virus Corona, Wuhan, China. Ayahanda Husnia, Sujak (67), merasa waswas dengan kondisi putrinya. Dia khawatir putrinya terjangkit virus Corona. (ist)

CIKARANG BARAT, BEKASIPEDIA.com – Mahasiswi asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bernama Husnia (22), terjebak di pusat wabah virus Corona, Wuhan, China. Ayahanda Husnia, Sujak (67), merasa waswas dengan kondisi putrinya. Dia khawatir putrinya terjangkit virus Corona. “Ya tetap waswas, takutnya ya itu kalau kena virus takutnya, (virus) ganas,” ujar Sujakdi di Desa Kalijaya, RT 2 RW 6, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, seperti dilansir Jumat (31/1/2020).

Husnia tengah mengambil beasiswa Bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU). Di Wuhan, dia bersama mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Sujak memastikan anaknya saat ini dalam kondisi sehat. Untuk mengurangi rasa waswasnya, Sujak bersama istrinya, Unaiza (59), sering melakukan video call dengan anaknya. “Bisa 7-10 kali (dalam sehari),” kata Sujak.

Terkadang saat sedang video call dengan anaknya, Unaiza tak mampu menahan rindu. Ia menangis sejadi-jadinya.

“Sering nangis, setiap video call pasti nangis ibunya,” tutur Sujak.

Sujak mengatakan aktivitas anaknya kini terbatas. Ke mana-mana, anaknya mesti mengenakan masker. Masa belajar 6 bulan yang telah usai membuat Husnia dan teman-temannya hanya menunggu waktu untuk bisa pulang ke Indonesia.

“Aktivitasnya cuma tidur-makan gitu, keluar udah nggak bisa. Sebenarnya nggak ada larangan, cuma kalau terlalu jauh, kalau belanja-belanja masih bisa keluar ya,” lanjut Sujak.

Sujak kecewa ketika mengetahui kabar anaknya tak bisa pulang secepatnya dari Wuhan. Tiket pulang pesawat menuju Indonesia yang telah dibeli putrinya untuk 2 Februari terpaksa dibatalkan. Pasalnya, pemerintah China belum mengizinkan warganya yang berada di Wuhan untuk melakukan penerbangan ke luar wilayah Wuhan.

“Kalau kemarin itu yang pasti dapat tiket tanggal 2 Februari dia harus berangkat ke Surabaya, tapi lewat Malaysia dulu. Karena udah di-cancel itu, kata Kepala Dinkes sih (baliknya) tanggal 14 Februari, saya tanya Husni lagi, belum ada kepastian (baliknya kapan). Nanti kalau ada kepastian pasti dia ngasih tahu temen-temen yang di sini,” tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan bantuan kepada WNI yang berada di China, akibat dampak virus Corona. Kemenlu memberikan bantuan uang tunai untuk membeli logistik.

“Jadi kondisinya di Wuhan saat ini suplai logistik masih tersedia di toko-toko setempat, tapi memang harganya sudah mulai meningkat. Demi kecepatan dan efektivitas, maka KBRI memberikan bantuan keuangan sejumlah sekitar nilai rupiahnya Rp 133.280.000 agar bisa segera diterima oleh mahasiswa dan kemudian bisa dibelanjakan untuk membeli barang-barang di toko setempat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Judha Nugraha di Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat. (*)