Kena OTT, KPK Tangkap Bupati Bogor Ade Yasin

oleh -1942 Dilihat
oleh

BOGOR, BEKASIPEDIA.com – Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

OTT Bupati Bogor Ade Yasin ini dilakukan oleh KPK yang digelar pada Selasa 26 April, hingga Rabu 27 April 2022 pagi.

Terkait OTT Bupati Bogor Ade Yasin ini dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Anda Butuh MC (Master Ceremony), Penari Tradisional, Palang Pintu Betawi, yang Bikin Seru Event di Bekasi, Jakarta, Cikarang. Silahkan Hubungi Pede Nian Ngebanyol di WA ke 081510868686.

“Benar, tadi malam sampai Rabu (27/4/2022) pagi, KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di wilayah Jawa Barat,” katanya kepada wartawan.

Menurut Ali, selain dari Bupati Bogor Ade Yasin, KPK juga menangkap beberapa pihak lainya dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainya.

Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap.

KPK masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap tersebut dan dalam waktu 1×24 jam.

“KPK segera menentukan sikap atas hasil tangkap tangan dimaksud. Perkembangannya akan disampaikan lebih lanjut,” ucapnya.

Bang Pede selaku Influencer di Kota Bekasi menyayangkan, ada lagi Kepala Daerah di Jawa Barat yang tertangkap OTT oleh KPK. Padahal, sudah banyak kepala daerah yang berurusan dengan KPK tampaknya tak membawa efek jera dan pembelajaran.

“Bertambah terus Kepala Daerah yang kena OTT, sepertinya gak ada efek jera dan pembelajaran dari kasus daerah lain. Apalagi ini Bupati Bogor seorang perempuan yang juga belum lama ini sempat ‘bersetegang’ dengan wartawan, mengatakan akan melaporkan wartawan bodong, gak tahunya dia yang ketangkap OTT oleh KPK karena korupsi dan suap,” katanya berkomentar yang juga selaku jurnalis di Kota Bekasi.

Untuk diketahui sebelumnya Bupati Bogor Ade Yasin, mengaku tak segan akan mempolisikan wartawan “bodong” yang mengganggu kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat hingga ke tingkat desa.

“Sekarang kami ada Program Satu Miliar Satu Desa (Samisade). Nah yang begitu-begitu (wartawan bodong) pasti banyak yang mengganggu kades. Suka mencari-cari masalah ujung-ujungnya memeras dan mengancam,” ujarnya saat acara Rebo Keliling atau Boling di Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat.

Menurutnya, para kades hingga pejabat di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harus meningkatkan literasi mengenai media dan tidak perlu takut terhadap orang yang mengaku-ngaku sebagai wartawan.

“Selama kades kerjanya benar, ya jangan takut. Kalau memang mengganggu, laporkan saja,” kata Ade Yasin. (ist/bp)

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=s852jq9B-6w[/embedyt]