TARUMAJAYA, BEKASIPEDIA.com – Kembali menelan korban, pengelola Kawasan Wisata Jembatan Cinta kembali menjadi sorotan terkait ambruknya salah satu trek jembatan cinta menyusul terjatuhnya satu orang pengunjung di kawasan wisata yang lebih dulu dikenal sebagai Tempat Restorasi Pembelajaran Mangrove Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (12/7/2020) kemarin.
Namun pihak pengelola yang terdiri unsur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Pengawasa Masyarakat (Pokmaswas), Pemuda Pal Jaya Mandiri (PPJM) dan Karang Taruna menepis beredarnya rumor bahwa pengelola hanya ingin meraup keuntungan besar tanpa memperdulikan keadaan jembatan cinta yang kian meprihatinkan.
“Kami akui, untuk saat ini kami masih belum mampu menumbuhkan rasa sinergitas antar kelompok yang ada, namun kami sudah berusaha untuk melakukan perbaikan meski hanya tambal sulam, dan insiden kemarin dari informasi yang kami dengar itu ulah dari pengunjung yang berlompat-lompat sambil berfoto, jadi jangan terlalu cepat menjustice kami hanya mencari keuntungan semata,” jelas Taufik, salah satu pengelola saat ditemui BEKASIPEDIA.com di lokasi Jembatan Cinta pada Senin (13/7/2020).
Secara terpisah, hal senada dilontarkan Shobri Bahari Sastra, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesisir Paljaya Tarumajaya, dikatakan bahwa pemberitaan di salah satu media online yang menampilkan sosok dirinya di lokasi patahnya salah satu trek di jembatan cinta berpotensi menimbulkan gesekan antar kelompok lain.
“Insiden yang terjadi itu murni ulah pengunjung, bahkan ada pengunjung lain yang sudah mengingatkan,” tegas Shobri saat dikonfirmasi BEKASIPEDIA.com.
Sementara Berry, selaku pengelola hanya bisa lapang dada terkait tudingan miring yang selalu menyudutkan pengelola. “Minggu kemarin kami kan pernah melibatkan semua unsur untuk dilibatkan di bagian tiketing biar ada tranparansi, hasilnya tetap saja banyak bocornya, tapi kami terus berupaya untuk menekan biaya pengeluaran. Alhamdulillah sesuai arahan dari Kepala Desa kebocoran anggaran bisa diminimalisir,” tegasnya.
“Untuk masalah pengunjung yang tercebur kemarin sebenarnya hanya satu orang yang terjatuh, lalu ditolong oleh suaminya, dan satu orang pengunjung lainnya itu terjatuh saat hendak menolong, kami juga ganti kerugiannya walau tidak ada cidera atau luka, dan informasi yang kami dapat dari pengunjung lain memang sedang ramai dan ada sekelompok pemuda yang asik berfoto sambil melompat,” pungkasnya.
Sebelumnya, tindak lanjut terkait buruknya sinergitas antar kelompok dalam pengelolaan Kawasan Wisata Jembatan Cinta yang berdampak pada minimnya pemeliharaan dan perbaikan. Kepala Desa Segara Jaya, H. Marjaya Sargan mengambil langkah tegas dengan menggelar rapat evaluasi kinerja kelompok yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (9/7/2020) lalu.
Dalam evaluasi kelompok tersebut hadir, Ketua BPD Segara Jaya, Ketua Bumdes, Karang Taruna Desa Segara Jaya, Pokdarwis, Pokmaswas, Kelompok Perahu, Kelompok Nelayan, Pemuda Paljaya Mandiri (PPJM), Babinsa Koramil 02/Tarumajaya, Bimaspol Polsek Tarumajaya, Pata Kadus dan RT/RW setempat.
Dalam evaluasi tersebut, Pemerintah Desa siap ambil alih pengelolaan Kawasan Wisata Jembatan Cinta bila tidak ada sinergitas dan semangat kebersamaan dalam membangun kawasan yang sudah menjadi destinasi wisata di Kabupaten Bekasi. (tahar)
JR Konsultan siap membantu pengurusan dokumen legalitas perusahaan Anda yaitu Pembuatan PT, CV, Koperasi, Yayasan, Nomor Induk Usaha (NIB), Izin Usaha (SIUP), Izin Lokasi, SPPL, UKL UPL, SKK, SLF, Izin Reklame, SIUJK, Sertifikat Badan Usaha (SBU) Kontraktor, SKA, SKT, dan lain – lain. Untuk info hubungi WA: 081285833108.