SERANG BARU, bekasipedia.com – Sarman (27), pria yang bunuh istrinya sendiri bernama Necih (29), dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Hal itu diungkapkan Jasim (39), kakak kandung korban saat dijumpai di kediamannya, di Kampung Gebang Malang, RT01, RW01, Desa Sirnajaya, Kecamatan Serang Baru, Bekasi, Jumat, (8/3/2019).
“Orangnya agak pendiam, dia emang enggak terlalu banyak omong, tapi kalau bergaul sama warga ya bergaul, karena dia jugakan tinggal deket sini juga orang tuanya,” kata Jasim.
Selama mengenal Sarman, Jasim mengaku tidak terlalu akrab, meski tidak begitu akrab, sesekali dia juga kerap berbincang tentang obrolan ringan seputar anaknya atau hal-hal lain.
“Ya jika ngobrol gitu doang, gak akrab, paling karena saya abang iparnya ya jadi dia negor saya kalo saya lagi di rumah, soalnya kan dia tinggal deket saya ini sampingan bareng istrinya,” jelas dia.
Jasim mengungkapkan, di mata warga lain, sosok Sarman juga biasa-biasa saja, keterlibatan aktif dalam kegiatan warga juga tidak terlalu terlihat tapi cukup dikenal lantaran sudah lama tinggal di Kampung Gebang Malang.
“Dia pendatang, tapi orang tuanya udah lama tinggal di sini, orang-orang sini juga udah banyak yang kenal,” ucapnya.
Sarman sendiri setiap hari bekerja sebagai buruh serabutan di tempat pembuatan batu bata. Jika sedang tidak ada pekerjaan produksi batu bata, Sarman juga kerap bekerja sebagai kuli bangunan.
“Apa aja kerjaan serabutan, dia enggak sekolah lulus SD juga enggak jadi kerjaanya gitu-gitu doang, kalau adik saya lulus SD dia kerja di PT HL kerja buruh borongan,” jelas dia.
Sedangkan dengan pelaku lainnya yakni M (30), Jasim mengaku tidak terlalu kenal lantaran dia tinggal beda kampung.
Sebelumnya, aksi sadis Sarman menghabisi nyawa sang istri terjadi pada, Rabu, 27 Februari 2019, pukul 01.00 dini hari. Kasus ini terungkap ketika warga mencium bau tidak sedap di rumah korban pada, Senin, 4 Maret 2019.
Kapolsek Serang Baru, AKP Wito, mengatakan, warga yang curiga dengan bau busuk lalu berusaha memeriksa ke dalam rumah dan mendapati Necih sudah membusuk. Penemuan mayat itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan langsung dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Setelah olah TKP, kita menyimpulkan ada beberapa kejanggalan dan bukti-bukti tersangka mengarah kepada suaminya sendiri yaitu S, pelaku kita amankan di daerah Serang Baru,” kata Wito, Rabu, (6/3/2019) kemarin.
Setelah penangkapan Sarman, polisi terus melakukan penyelidikan, dan tersangka mengaku melakukan pembunuhan berencana dengan dibantu rekannya M. Keduanya menghabisi nyawa Necih dengan cara pelaku M mencekik leher dan pelaku Sarman memegangi tangan dan kaki korban.
Pembunuhan dilakukan saat korban tengah tertidur pulas bersama anak semata wayangnya berinisial HK (4). Setelah korban tewas, pelaku M kabur ke daerah Jonggol dengan membawa motor milik korban atas perintah Sarman.
Sedangkan Sarman, pukul 05.00 WIB, pergi dengan membawa anaknya ke rumah orang tuanya di daerah Serang Baru. Setelah itu, mayat sang istri dibiarkan begitu saja hingga akhirnya membusuk dan tercium warga.
“Empat jam setelah penangkapan S, kita amankan pelaku lainnya yakni M di daerah Jonggol,” terang Wito.