BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Pemerintah Kota Bekasi memfokuskan pembangunan infrastruktur jalan dan saluran, pada tahun 2019 ini.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), Arief Maulana mengatakan alokasi anggaran di tahun 2019 untuk infrastruktur fisik pada instansinya mencapai Rp 715 miliar. “Pembangunan infrastruktur berupa jalan dan saluran air jadi prioritas, itu semua berdasarkan hasil Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW) dan ajuan masyarakat dalam Musrenbang,” kata Arief seperti dilansir Kamis (16/5/2019).
Arief menjelaskan, anggaran Rp 715 miliar itu berasal dari tiga sumber dana.
Pertama, dari APBD Kota Bekasi dan kedua bantuan–baik dari daerah lain, maupun bantuan dari pemerintah pusat.
Untuk Rp 402 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi.
Bantuan dari DKI Jakarta sebesar Rp 289 miliar.
Bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 2 miliar dan APBN sebesar Rp 22 miliar.
“Dana dari APBD digunakan untuk 740 kegiatan, paling banyak untuk proyek Sumber Daya Air, yakni pembangunan, rehabilitasi atau normalisasi serta saluran air,” ungkapnya.
Sedangkan untuk anggaran Rp 289 miliar yang bersumber dari dana bantuan DKI Jakarta akan dialokasikan untuk merampungkan empat kegiatan infrastruktur, yaitu:
– Pembangunan lanjutan jalan layang Cipendawa sebesar Rp 115 miliar,
– Pembangunan jalan layang Rawapanjang sebesar Rp 76 miliar,
– Pembangunan saluran crossing jalan tol di wilayah Pondok Gede Rp 15 miliar dan polder air Rp 40 miliar.
Adapun sisanya Rp 43 miliar digunakan untuk pembebasan lahan pembangunan lanjutan jembatan layang (fly over) Cipendawa dan Rawapanjang.
Sementara dana bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 2 miliar, kata Arief, digunakan untuk 10 kegiatan pembangunan jalan dan saluran lingkungan di wilayah Kecamatan Bekasi Utara, Jatiasih, Jatisampurna, dan Pondok Gede.
“Kalau bantuan dari APBN sebesar Rp 22 miliar untuk pembangunan SS Rawa Baru dan jalan sisi selatan Jalan Pangeran Jayakarta,” paparnya. (*)