Selain mengamankan buku, polisi juga membawa sejumlah barang bukti lain diantaranya, satu kardus bekas khilafah muslimin, dua buah gunting, dua kabel sound, satu kantung plastik paku, lakban bening, satu plastik tatitis kecil, kartu keluarga, berkas data khilafatul muslimin dan satu logo bordir khilafatul muslimin.
Seluruh barang bukti itu digelar petugas kepolisian di teras kontrakan untuk dilakukan identifikasi untuk selanjutnya dibawa guna penyelidikan lebih lanjut.
“Sudah dibawa Densus 88 dan untuk perkembangan lebih lanjut,” imbuhnya.
Dalam penggeledahan itu, terdapat atribut jaket ojek online (ojol), diduga milik penghuni rumah kontrakan. Warga setempat bernama Sumiati (28) mengatakan, kontrakan itu dihuni dua laki-laki NAS dan H.
“Baru paling dua bulanan tinggal di sini, kalau yang tidur di sini setahu saya anak sama bapaknya aja, kalau ibunya kadang datang ke sini sama amak kecil,” kata Sumiati.
NAS dan keluarganya sangat tertutup, Sumiati bahkan tidak begitu mengenal secara personal dengan tetangga sebelah tempat tinggalnya ini.
Namun ketika ditanya soal pekerjaan penguni kontrakan, Sumiati memang kerap melihat sang anak H, keluar menggunakan atribut ojek online.
“Kurang tahu kerjaanya apa, kita kira Grab karena ada jaket sama helm Grab kan, cuma enggak tahu pendiam si orangnya,” ungkap Sumiati.
Sementara itu, Kapolsek Tambun Polres Metro Bekasi, Kompol Siswo yang mendampingi selama proses penggeledahan mengatakan, untuk pekerjaan terduga teroris belum begitu jelas, dari keterangan warga memang mengetahui melihat salah satu penghuninya kerap mengenakan atribut ojol.
“Bahwa tinggal disini baru dua bulan, untuk kerjaan memang tidak jelas kadang membawa Grab tetapi kadang juga dia pulang malam itu menurut keterangan dari warga sini,” jelasnya.
Dari operasi penggeledahan tersebut, polisi turut mengamankan satu orang yang diduga masih memiliki keterikatan saudara dengan NAS.
Proses penangkapan berlangsung mencekam, situasi sekitar lokasi saat itu tengah ramai dikerumuni warga yang menyaksikan proses penggeledahan. Namun tiba-tiba, Densus 88 meringkus seorang laki-laki yang baru datang.
Laki-laki tersebut awalnya datang seorang diri menggunakan sepeda motor, Densus 88 yang menjaga di setiap sudut jalan langsung melakukan menghadangan.
Seketika itu juga, ia terjatuh dan langsung direbahkan, kepalanya ditutup lalu digiring masuk ke dalam mobil.
“Benar ada satu orang diamankan, cuma detailnya nanti sama Densus 88, masih saudara, saya enggak bisa kasi keterangan lebih,” kata Kapolsek Tambun Kompol Siswo yang mendampingi proses penggeledahan.
Adapun berdasarkan keterangan warga sekitar bernama Sumiati (28), laki-laki yang diamankan itu merupakan salah satu penghuni kontrakan, anak dari terduga teroris NAS.
“iya anaknya, namanya saya kurang tahu karena jarang ngobrol, baru tinggal di sini, dia berdua sama bapaknya aja sepengetahuan saya si,” jelasnya.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Candra Sukma Kumara mengatakan, dalam proses penggeledahan itu diamankan juga satu orang laki-laki berinisial H (20). Dia ditangkap di area dekat tempat rumah kontrakan bersama satu unit sepeda motor Mio B 3081 PAE.