BEKASIPEDIA| KOTA BEKASI – Kebijakan larangan study tour dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui Surat Edaran (SE) resmi ternyata berdampak serius terhadap bisnis transportasi pariwisata di Kota Bekasi. Sejumlah perusahaan otobus (PO) wisata mengaku merugi hingga 40 persen, sedangkan puluhan karyawan terpaksa menganggur akibat sepinya permintaan dari pihak sekolah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, puluhan armada milik PO Pariwisata Metropolitan yang berlokasi di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, terlihat hanya terparkir. Para sopir dan kru hanya bisa membersihkan bus tanpa ada kegiatan operasional.
“Saya rasa dampaknya besar sekali terkait kebijakan larangan study tour di Jawa Barat. Biasanya masa libur sekolah jadi momen ramai, sekarang malah sepi total,” ujar Tatang, pengurus PO Pariwisata Metropolitan, seperti dilansir pada Selasa (29/7/2025).
Menurut Tatang, SE Gubernur Jawa Barat yang melarang kegiatan study tour, rekreasi, dan piknik dari sekolah-sekolah langsung menghentikan aliran pemasukan perusahaan. Biasanya, saat liburan, armada disewa untuk perjalanan pelajar ke Bandung, Yogyakarta, atau daerah wisata lainnya. Kini, semua itu berhenti total.
Tatang menyebut sekitar 40 karyawan terdampak, sebagian besar tak lagi bekerja. “Untuk makan keluarga saja susah. Dahulu mobil selalu jalan, sekarang menganggur. Pendapatan turun 40 persen,” ungkapnya.
Tatang berharap Gubernur Jawa Barat dapat meninjau ulang kebijakan tersebut. Ia beralasan, sektor pariwisata transportasi turut menopang ekonomi masyarakat kecil.
“Harapan kami, Pak Dedi bisa mempertimbangkan kembali agar kebijakan itu dicabut,” harap Tatang. (brs/jek)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.