BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi telah mengecek sisa muntahan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab sejumlah siswa SMP keracunan. Hasilnya telah keluar pada Minggu (8/9/2019) kemarin. Bagaimana hasilnya?
“Sudah keluar, tapi ternyata negatif ya, baik (kandungan) sengnya, tembaganya, nitritnya, itu yang diperiksakan muntahannya aja,” jelas Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Bekasi, Sardi seperti dilansir dari detikcom, Kamis (12/9/2019).
Sardi mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium tidak ada kandungan berbahaya dari makanan yang dikonsumsi para korban. Sardi juga tidak bisa memastikan apa penyebab para siswa mengalami mulas dan muntah-muntah.
“Ya kalau mulesnya itu karena apa ya, saya kira juga nggak bisa ini ya. Apakah dari kiriman juga kita nggak tahu yang jelas ‘kan dari muntahan itu yang kita periksa,” tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan lab itu, Sardi belum bisa memastikan makanan apa yang menyebabkan para korban keracunan. Akan tetapi, dia menduga kacang lah yang mengakibatkan keracunan. Salah satunya lantaran kacang itu sudah kedaluwarsa.
“Kalau itu ‘kan cuma secara fisik memang betul, makanan jajanan yang sudah kedaluwarsa, tapi itu ‘kan secara hukum ‘kan jadi kekuatan ‘kan nggak juga ya. Tapi depan mata kita ya jelas kacang itu, memang sudah expired,” kata Sardi.
Selain itu, mayoritas dari para siswa yang mengalami keracunan itu mengonsumsi makanan yang sama yakni kacang. Karena itu Sardi menduga kacang menjadi penyebab utama para korban keracunan.
“Kenapa yang expired itu dijual juga, ‘kan begini kemarin ‘kan diperkuat lagi. Ternyata hampir seratus persen anak yang menjadi korban itu mengkonsumsi kacang itu, sehingga muncul diduga kuat bahwa yang menjadikan anak-anak korban keracunan diduga karena kacang expired itu,” jelasnya. (*)