BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Harga jahe dan temulawak di pasar tradisional di Bekasi, Jawa Barat meningkat signifikan. Hal ini disebabkan efek virus corona yang telah masuk ke Indonesia dengan menjangkit dua warga Kota Depok, Jawa Barat.
Seperti pantauan di Pasar Baru Bekasi, Jalan Juanda misalnya, harga jahe yang biasanya Rp45 ribu per kilogram, sekarang sudah tembus Rp60 ribu, bahkan ada yang menjual sampai Rp70 ribu.
Kemudian temulawak, yang biasanya harga jual dari pedagang hanya Rp10 ribu per kilogram, sekarang sudah tembus Rp50-60 ribu.
“Sejak tiga hari lalu kenaikan harga, karena meningkatnya permintaan,” kata Juli, pedagang rempah-rempah di Pasar Baru, Kota Bekasi, Kamis (5/3/2020).
Menurut dia, pembelinya meningkat hingga 70 persen, terutama jahe dan temulawak. Dia terpaksa menaikkan harga jual karena harga beli di Pasar Induk Kramatjati juga meningkat. Bahkan juga sudah langka mendapatkan stok.
“Stok juga sudah mulai langka, padahal biasanya stok selalu aman,” kata Juli.
Sementara itu seorang pembeli, Selbi mengaku kaget harga rempah-rempah khususnya jahe dan temulawak melonjak tinggi. “Temulawak biasanya cuma Rp10 ribu, sekarang tinggi,” katanya yang rutin membuat jamu untuk suaminya.
Meningkatnya konsumsi jahe membawa berkah bagi pedagang wedang jahe seperti Putra. Sebelum heboh corona masuk Indonesia, jualannya baru habis tengah malam sampai dini hari. “Sekarang jam 7 atau jam 8 sudah habis,” katanya.
Meski ada kenaikan permintaan, Putra mengaku tidak akan menaikkan harga jual. Dikhawatirkan, malah membuat kabur pelanggannya. “Paling musiman ini, biasanya kan seperti itu,” katanya yang membeli jahe Rp60 ribu per kilogram. (*)