Dipercaya Mampu Menolak Virus Corona, Harga Jahe Merah di Bekasi Ikut Meroket

oleh -1296 Dilihat
oleh
Pedagang Jahe. (ist)

BEKASI TIMUR, BEKASIPEDIA.com – Harga rempah-rempah di Bekasi masih tinggi dikisaran Rp50.000 per kilogram hingga Rp75.000 per kilogram akibat kemunculan virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Pasalnya rempah-rempah ini dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga mampu melawan virus Covid-19 yang mulai menjalar ke Indonesia.

Berdasarkan pantauandi Pasar Baru Bekasi, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (18/3/2020), sejumlah rempah seperti jahe merah, kunyit, dan temulawak sudah hampir menipis stoknya. Hal ini lantaran masyarakat masih antusias memborong bahan-bahan tersebut.

“Sudah semingguan ini-lah itu ibu-ibu banyak nyari jahe merah, temulawak, kunyit, kencur. Biasanya jam 10-an ke atas masih banyak (stoknya), ini jam 8 jam 9-an pagi juga sudah mau habis,” kata Rudy, salah satu pedagang.

Dia menyebut, sebelumnya harga rempah seperti jahe merah masih di kisaran Rp40.000 sampai Rp 50.000 per kilogram. Namun, saat ini melonjak lebih dari 30%. Begitu juga harga temulawak yang mengalami kenaikan di kisaran yang sama.

“Temulawak juga sama naik juga. Sekarang sekilonya bisa Rp 50 ribuan,” ujarnya.

Penyebab kenaikan harga, lanjut bapak dua anak ini, tak lepas karena tingginya permintaan masyarakat pada bahan rempah yang dianggap mampu menangkal virus Corona. Bahkan, untuk menambah pasokan saja ia merasa kesulitan.
“Emang dari sananya (distributor) juga kewalahan. Naik dari sananya. Kita mau nambah stok juga susah karena rebutan juga,” katanya.

Salah satu pengunjung pasar, Wiwik mengaku tidak mempermasalahkan kenaikan harga rempah. Yang terpenting baginya adalah kesehatan seluruh anggota keluarga. “Peribahasa duit bisa dicari, tapi kalo sakit repot segala-gala. Jadi enggak apa-apa mahal juga yang penting kebagian,” ujarnya. (*)