Dinkes Kabupaten Bekasi Pastikan 1.685 TKA Asal China Bebas Virus Korona

oleh -975 Dilihat
oleh
Ilustrasi. (ist)

CIKARANG PUSAT, BEKASIPEDIA.com – Jumlah Tenaga Kerja (TKA) asa China yang bekerja di Kota maupun Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencapai 1.685 orang. Mereka melakukan rutinitas di wilayah ini sebagai pekerja.

Walaupun mereka melakukan rutinitas di Bekasi, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, sejauh ini pihaknya belum ada laporan maupun warga yang terkena virus korona.

Terlebih lagi, pihaknya telah melakukan pemeriksaan ke sejumlah perusahaan di delapan kawasan industri yang mempekerjakan TKA asal Tiongkok berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja setempat.

“Kita lakukan screening dan tes kesehatan terhadap TKA asal China tersebut termasuk yang baru tiba di Kabupaten Bekasi,” kata Enny ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (20/2/2020).

Sehingga, Enny memastikan, pihaknya belum menerima laporan maupun temuan adanya TKA asal China yang terpapar virus mematikan tersebut. “Zero suspect alias negatif, kami nyatakan Bekasi bebas dari penyebaran virus korona,” kata dia.

Dia pun mengimbau agar warga selalu antisipasi penyebaran penyakit pneumonia berat yang belum diketahui etiologinya itu. “Kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan antisipasi potensi penyebaran penyakit ini penting untuk diketahui masyarakat,” katanya.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta Puskesmas setempat agar menjemput bola dalam menditeksi virus tersebut.

“Kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak RSUD dan Puskesmas agar melakukan respon dengan deteksi, pencegahan, dan antisipasi munculnya kasus ini di kemudian hari,” katanya.

Sedangkan, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi Suhup menjamin, wilayah Kabupaten Bekasi terbebas dari virus yang saat ini menyebar ke sejumlah negara itu.

“Saya berani jamin di Bekasi aman, termasuk di perusahaan yang mempekerjakan TKA asal China (Tiongkok),” kata dia.

Suhup memastikan iklim investasi di Kabupaten Bekasi tidak terpengaruh kekhawatiran penyebaran virus korona khususnya di sejumlah kawasan industri yang tersebar di wilayahnya.

“Saya bukannya takabur, sebab dari informasi yang saya dapat ketika turun langsung ke beberapa perusahaan, virus korona tidak ditemukan,” katanya. (*)