BANTARGEBANG, BEKASIPEDIA.com – Kini Pemkot Bekasi melalui Dinas Pendidikan sedang menjalankan uji coba kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah. Tak terkecuali SMP Negeri 27 Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Tentunya, jika mendengar kawasan Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi, pasti yang langsung terbayang adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Namun jangan berpikir, jika sekolahan ini akan terlihat jember atau kumuh dan jorok. Bahkan sebaliknya, kondisi lingkungan sekolah sangat bersih, rapih, dan asri.
Oleh sebab itu, untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah ini sudah berjalan baik dengan mengedepankan protokol kesehatan, tim BEKASIPEDIA TV menyambangi sekolah yang berada di Komp. PU Jl. Sapta Taruna IV RT.04, RT.004/RW.006, Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bks, Jawa Barat ini pada Selasa 27 April 2021 kemarin.
Saat tiba di sekolah tersebut, tim BEKASIPEDIA TV disambut oleh Humas SMPN 27 Bantargebang, Kota Bekasi, Yayuk Sumarsih, S.pd dikarenakan Kepala Sekolah belum datang masih dalam pejalanan.
Yayuk menjelaskan beberapa hal diantaranya soal penerapan protokol kesehatan yang wajib dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Selain itu, sekolah juga sudah menyiapkan seluruh kebutuhan yang dianjurkan dalam menjalankan prokes seperti menyediakan alat cek suhu tubuh, tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan masker.
Tak lama kemudian Kepala Sekolah SMP Negeri 27 Bantargebang, Kota Bekasi, Nurleli Ismael, S.pd, M.pd tiba di sekolah, dan langsung memberikan keterangan tentang sekolah tersebut.
“Di sekolah ini ada beberapa fasilitas yang dimiliki seperti Ruang Perpustakaan, Ruang Laboratorium, Ruang Komputer, Ruang UKS, dan juga Masjid yang dapat digunakan juga oleh warga sekitar sekolah untuk menjalankan ibadah. Di Ramadhan ini, warga setempat juga menggunakan Masjid ini untuk melaksanakan sholat Tarawih tentunya dengan tetap menjalankan prokes “, jelas Nurleli.
Sementara untuk siswa – siswi SMP Negeri 27 Bantargebang, Kota Bekasi berjumlah sekitar 1.020 orang dan terbagi 27 kelas ini, setiap harinya masing-masing kelas 7, 8, 9 yang masuk untuk tatap muka dibagi menjadi dua bagian dari jumlah siswa, agar tetap bisa jaga jarak,” terangnya kepada reporter Mpok Mira. (mira/robin)
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=J18k32RZCs8[/embedyt]