Busyet! Bekasi akan Dikepung 29 Pusat Perbelanjaan Hingga 2025

oleh -536 Dilihat
oleh
Summarecon Mall Bekasi. (ist)


BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Pusat perbelanjaan atau mal merupakan salah satu sektor properti yang paling terdampak pandemi Covid-19. Penyewa, terutama yang memiliki beberapa gerai di pusat-pusat perbelanjaan memilih untuk fokus pada efisiensi biaya operasional. Salah satunya dengan menutup gerai yang menunjukkan kinerja buruk.

Akibatnya, mudah ditebak tingkat vakansi (kekosongan) ruang di mal-mal menjadi makin luas. Meskipun banyak pengembang dan pengelola menunda kenaikan biaya layanan atau service charge dan sejumlah insentif lainnya, tetap saja tak mampu menahan fenomena penutupan gerai.

Belum lagi dengan pembatasan jam operasional makin berdampak pada proses pemulihan tingkat hunian dan kunjungan mal.

Di sinilah dibutuhkan strategi promosi yang inovatif serta metode penjualan kreatif, terutama memaksimalkan penggunaan media sosial.

“Para peritel, terutama yang bergerak di bidang fashion, food and beverage dituntut untuk terus berinovasi. Tahun ini akan menjamur pula toko-toko pop-up,” tutur Senior Associate Director Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam laporan Jakarta Property Market Outlook 2021 yang dilansir Senin (15/3/2021).

Kendati tantangan tahun 2021 ini akan lebih berat ketimbang tahun-tahun sebelumnya, namun tak menyurutkan sejumlah pengembang untuk tetap membangun pusat perbelanjaan.

Di Bekasi, contohnya. Kawasan penyangga Jakarta ini menjadi incaran pebisnis mal dan peritel karena terus menunjukkan konsistensi kinerja dari segmen tingkat hunian, dan biaya sewa.

Bahkan pada Kuartal III-2020, tingkat hunian mal-mal di Bekasi mencapai 78.2 persen, sementara pada Kuartal IV-2020 sebesar 77.4 persen. Adapun untuk segmen biaya sewa, tercatat sebesar Rp 567.519 persen dan Rp 567.999 per meter persegi per bulan, masing-masing untuk dua kuartal terakhir.

Stabilitas juga ditunjukkan biaya servis dengan angka Rp 150.429 dan Rp 150.525 per meter persegi per bulan.

Hingga tahun 2025 mendatang, Bekasi akan menambah empat pusat perbelanjaan baru yakni Grand Dhika City Mall, Pakuwon Mall Bekasi, Plaza Indonesia Jababeka, dan AEON Mall Deltamas.

Kehadiran mereka menggenapi 29 pusat perbelanjaan di Bekasi, seperti dilansir dari Kompas.com pada Senin (15/3/2021).

Berikut ke-29 pusat perbelanjaan (strata title dan leased mall) baik yang sudah operasional maupun dalam konstruksi:

1. Bekasi Cyber Park (BCP)
2. Bekasi Trade Centre (BTC) I
3. Bekasi Trade Centre (BTC) II
4. Mega Bekasi Hypermall (Giant Mal)
5. Metropolitan Mall (MM)
6. Grand Metropolitan Mall
7. Grand Galaxy Park Mall
8. Bekasi Junction Revo Town
9. Bekasi Plaza Jababeka
10. Mal Lippo Cikarang
11. Grand Mall Bekasi
12. Prima Sentra Grosir Bekasi Cikarang
13. Trade Center Sentra Grosir Cikarang
14. Plaza Metropolitan Tambun
15. Mal Pekayon Bekasi Town Square
16. Blu Plaza by Lippomalls
17. Summarecon Mall Bekasi
18. Lave Mall Bekasi
19. Transpark Mall Bekasi
20. Chadstone Pollux Mall
21. Grand Dhika City Mall
22. Harapan Indah Mall
23. Pakuwon Mall Bekasi
24. Living World Grand Wisata.
25. AEON Mall Deltamas
26. Plaza Indonesia Jababeka

Secara umum, pasokan kumulatif pusat perbelanjaan di Jadebotabek akan meningkat 3,5 persen hingga 4 persen dalam kurun 2021-2025 sebagai akibat dari penyelesaian konstruksi yang tertunda.

Mal kelas menengah ke atas akan mengalami kenaikan harga sewa secara moderat per tahun dalam rentang lima tahun tersebut. Sementara tingkat kekosongan akan turun sedikit per tahunnya meskipun secara persentase tetap tinggi karena bertambahnya pasokan. Sebaliknya, biaya servis diprediksi mengalami kenaikan rata-rata sekitar 2 persen per tahun. (kcm/jek)

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=uyOtOroc64Q[/embedyt]