JAKARTA, BEKASIPEDIA.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana telah menyelenggarakan program kerja yaitu Pengabdian Pada Masyarakat dengan tema “Menuju Bekasi Inklusi, Disabilitas Unggul” pada Sabtu (17/7/2021). Acara ini bertujuan untuk memberdayakan kalangan disabilitas melalui peningkatan ekonomi kreatif. Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Dekan FIA UNKRIS yaitu Drs. I Wayan Sugiana, MM.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana Isnaeni Yuliani, S.Pd. M.Si. dan Kepala Bidang Usaha Mikro dan Fasilitas Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Bekasi Mayasin, SE. sebagai narasumber webinar pemberdayaan.
Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana Catarina Cori Pradnya Paramita, S.A.B., M.Si. dan Entrepreneur Miqdad Naufal sebagai pembicara talkshow kewirausahaan.
Plt. Dekan FIA UNKRIS Drs. I Wayan Sugiana, MM. mengatakan bahwa “Saya sebagai Plt. Dekan sangat menyambut baik dengan adanya acara ini, meskipun di tengah pandemi panitia sukses menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat dengan baik. Saya berharap setelah pandemi berakhir, panitia dapat mengadakan kegiatan yang turun langsung untuk membantu saudara – saudara kita,”
Kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat diapresiasi oleh Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana Isnaeni Yuliani, S.Pd. M.Si. yang sangat tahu betul prosesnya dari awal observasi, penelitian, hingga menjadi acara pengabdian ini.
Sekitar 15% dari jumlah penduduk di dunia adalah penyandang disabilitas (lebih dari satu miliar orang). “Akibat dari kurang berdayanya kalangan disabilitas ini kerugian tidak hanya dirasakan pada diri disabilitas tetapi juga pada negara.” ujar Isnaeni.
Sekitar 82% dari penyandang disabilitas berada di negara – negara berkembang kerap kali menghadapi keterbatasan akses atas kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan yang layak. Mengucilkan penyandang disabilitas dari angkatan kerja mengakibatkan kehilangan PDB sebesar 3 – 7%.
Pengertian inklusi digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang semakin terbuka, mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya, dan lainnya.
Dengan adanya perubahan pendekatan konsep penyandang disabilitas melalui terbitnya UU No. 8 Tahun 2016, pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmennya terhadap pembangunan inklusif. Hal ini seharusnya menjadi titik yang membuka peluang untuk perbaikan situasi pembangunan inklusif di Indonesia. Namun, dalam masa transisi ini, Indonesia masih menghadapi berbagai kendala yang dapat menyebabkan eksklusi penyandang disabilitas.
Di sisi lain, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini menghadapi kompetisi yang ketat dengan semakin berkembangnya pasar digital dan beralihnya perilaku konsumen. Di masa pandemi ini diharapkan dapat tertatanya kawasan usaha non formal bagi UMKM. Pemerintah Kota Bekasi berperan aktif mendorong serta mendukung para pelaku usaha agar bisa bergabung di e-commerce. Program kegiatan dinas UMKM salah satunya adalah pelatihan keterampilan (digital marketing) yang akan melibatkan kaum disabilitas.
Berdasarkan penjelasan Mayasin, SE. program pelayanan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Bekasi adalah Pembuatan SKB (Surat Keterangan Binaan), Pembuatan Kartu Binaan Berbarcode, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), serta Bantuan Pemerintah Kota Bekasi (Dana Stimulus COVID-19).
Program layanan UMKM harus membuat SKB (Surat Keterangan Binaan) dan Pembuatan Kartu Binaan Berbarcode. Pengisian bisa melalui secara online untuk mendaftarkan usaha melalui link yang tersedia (https://sip3.bekasikota.go.id).
Selanjutnya, dalam acara talkshow oleh Catarina Cori Pradnya Paramita, S.A.B., M.Si. selaku akademisi dan Miqdad Naufal selaku Entrepreneur. Disimpulkan bahwa orang berbisnis itu berawal dari dua hal yakni terinspirasi dari orang yang sudah sukses berbisnis atau terpaksa memulai berbisnis karena kebutuhan ekonomi. Keuntungan dalam berwirausaha adalah dapat mengontrol usaha secara mandiri, mampu mengembangkan potensi secara penuh, dan memperoleh keuntungan sesuai keinginan. Salah satu manfaat dan motif kewirausahaan individu yaitu dapat melatih intuisi berbisnis.
Hambatan yang sering dihadapi oleh wirausaha adalah persepsi untuk takut dan bingung memulai dalam mencari peluang usaha, carilah pekerjaan yang sesuai dengan passion kita agar lebih mudah, dan dilanjutkan dalam membuka sebuah usaha yang tentunya sangat diperlukan untuk memiliki relasi. (rls/jek)