Bekasi Siapkan 13 Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19

oleh -998 Dilihat
oleh
RSUD Kabupaten Bekasi. (ist)

CIKARANG PUSAT, BEKASIPEDIA – Pemerintah Kabupaten dan Kota Bekasi menyiapkan 13 rumah sakit sebagai tempat penanganan virus corona (covid-19). Hal ini tak lepas dari penyebaran virus corona sudah terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Di Kabupaten Bekasi, setidaknya 10 rumah sakit umum daerah (RSUD) dan juga rumah sakit swasta yang ditunjuk menjadi rujukan bagi pasien dalam pengawasan (PDP).

“Iya betul. Jadi pasien tidak serta merta langsung datang, ada rujukan dari pelayanan primer,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi (PIKOKABSI), Alamsyah saat dikonfirmasi Senin (23/3/2020).

Ia merinci 10 rumah sakit itu, yakni RSUD Kabupaten Bekasi, RS Hermina Grandwisata, RS Sentra Medika, RS Siloam Cikarang, RS Omni Cikarang, RS Mitra Keluarga Cikarang, RS Adam Thalib, RS Graha MM2100, RS Cibitung Medika, dan RS Annisa.

Ia menjelaskan 10 rumah sakti yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi tersebut menjadi backup dari rumah sakit-rumah sakit yang menjadi rujukan nasional ataupun Provinsi. Alamsyah memastikan perawatan di rumah sakit rujukan ini telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.

“Disiapkan juga ruang isolasi di RS tersebut. Itu pun juga bisa mendekatkan pelayanan ke warga kita,” jelas dia.

Hingga hari ini, kata dia, sudah terdapat sejumlah pasien yang mendapat perawatan di rumah sakit rujukan tersebut.

Sementara itu Pemerintah Kota Bekasi juga menyiapkan tiga rumah sakit yang dijadikan sebagai rujukan penanganan virus corona. Tiga rumah sakit itu, yakni RSUD Kota Bekasi, RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, dan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Efendi melalui Juru Bicara Pemkot Bekasi, Yudistira menerangkan tiga rumah sakit tersebut disiapkan guna mengantisipasi penuhnya rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah pusat ataupun provinsi.

“Ini sebagai antisipasi kami kalau rumah sakit rujukan nasional penuh. Jadi kami juga menyediakan rumah sakit yang fasilitasnya dan ruangan isolasi untuk mengantisipasi banyaknya pasien tidak bisa di cover rumah sakit rujukan,” kata Yudistira. (*)