Angka Urban Merosot Dongkrak Harga Rumah Kian Melambung di Kota Bekasi

oleh -126 Dilihat
oleh
Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan perumahan subsidi di Bekasi, Jawa Barat. (ist)

BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Eka Hidayat Taufik menyebut angka urbanisasi ke Kota Bekasi melorot akibat melambungnya harga properti.

Menurut dia, Kota Bekasi semakin tidak mungkin dihuni oleh kalangan menengah ke bawah yang merantau untuk mencari pekerjaan. “Sekarang yang datang ke Kota Bekasi memang orang yang mencari rumah, untuk mereka yang memang sudah bekerja. Jadi, akhirnya terseleksi dengan sendirinya sih,” ujar Eka seperti dilansir Rabu (2/10/2019).

Eka berujar, semakin minimnya ruang di Kota Bekasi membuat pengusaha properti beralih membangun apartemen. Lahan-lahan kosong pun disebut kian tinggi harganya. “Sekarang pengembangan perumahan yang muncul itu perumahan-perumahan vertikal. Lahan juga makin mahal, sangat sulit diakses untuk mereka-mereka yang masih datang untuk mencari kerja,” jelasnya.

“Jadi, sekarang mereka mencari daerah-daerah yang memang nilai sewa rumahnya, lahannya masih murah. Kalau yang datang masih untuk bekerja tentunya akan sangat berat bagi mereka,” tambah Eka.

Bappeda Kota Bekasi mencatat, jumlah penduduk Kota Bekasi terus meningkat setiap tahun. Akan tetapi, lajunya semakin lambat. Pertumbuhan penduduk itu pun lebih banyak disumbang oleh urbanisasi ketimbang amgka kelahiran.

“Kita lebih banyak di faktor urbanisasi. Bisa saja penduduk ini tinggal di Kota Bekasi hanya 2-3 tahun, lalu pindah lagi,” kata Eka.

Namun, demografi semacam ini justru menjadi tantangan berat bagi Pemerintah Kota Bekasi. Sebab, daya dukung Kota Bekasi semakin rendah. Jumlah ruang yang tersedia juga kian sempit. (*)