BEKASI SELATAN, BEKASIPEDIA.com – Belum lama ini viral sebuah pesan berantai whatsapp, terkait pengalaman seorang warga Perumahan Kemang Pratama Bekasi, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang didatangi sekelompok orang mengaku polisi hendak menggeledah rumah.
Dalam pesan berantai itu, sekelompok orang tersebut hendak memaksa kepada pemilik rumah untuk masuk ke dalam. Alasannya, mereka menuduh bahwa di rumah itu terdapat barang bukti berbahaya yang disembunyikan.
Dalam redaksi pesan berantai itu, tertulis pemilik rumah atas nama Lina Ismanuyono, Perumahan Kemang Pratama, Jalan Niaga 1, Blok B-16, Kota Bekasi.
Rumah dengan warna cat cokelat muda, berpagar besi warna abu-abu itu terlihat sepi, namun setelah dibunyikan bel lonceng yang tergantung di pagar, seorang penghuni rumah langsung keluar.
Awalnya, seorang wanita muda yang datang menjamu, ketika ditanya pemiliknya rumah, ia lantas memanggilkan seorang pria dengan rambut agak beruban. Ketikan ditanya soal kejadian yang sempat viral, Ismanuyono, nama pria tersebut langsung membenarkan.
“Udah ketinggalan jaman itu, kejadian tahun 2014,” kata Ismanuyono seperti dilansir dari TribunJakarta.com.
Peristiwa itu memang benar terjadi, dia menceritakan kala itu beberapa orang pria menggunakan mobil datang ke rumahnya. Mengaku sebagai polisi dan menuduh bahwa di rumahnya merupakan tempat produksi narkoba.
“Kejadiannya benar, siang waktu itu, saya sendiri yang hadapin orang-orang ngaku dari polisi,” ungkapnya.
Ismanuyono saat itu tidak langsung percaya, dia lantas meminta mereka untuk menunjukkan surat-surat dinas atau tanda identitas dari instasi tempat mereka berasal.
“Ngakunya (polisi) tapi dari surat-surat sama style-nya kaya bukan dari polisi, saya kebetulan orang proyek tahulah mana polisi mana bukan,” ujar dia.
Karena curiga, Ismanuyono enggak mempersilahkan sekelompok orang tersebut masuk. Adu mulut sempat terjadi, tapi dia tetap yakin dengan pendiriannya dan melarang orang tidak dikenal tersebut masuk ke dalam rumah.
“Modusnya mau meres kali apa gimana, saya gak mau dia masuk, yang keluar sini (teras) dua orang, tapi kayanya di mobil ada lagi,” imbuh dia.
Sekelompok orang itu tetap memaksa dengan dalih mereka menjalani tugas dari instasi kepolisian. Namun Ismanuyono tetap ngotot melarang mereka masuk, dia lantas meninta bantuan petugas satpam perumahan agar mengamankan rumahnya.
“Dia pergi sendirilah, ada sekitar 2 jam dia di sini,” ujar dia.
Ismanuyono kala itu belum melapor ke Polisi setempat, tapi sekelompok orang itu kabur ketika dia meminta bantuan kepada saudaranya yang merupakan tentara.
“Saya lupa ciri-cirinya, karena kejadian udah lama ini, bawa mobil plat sipil, dari awal udah enggak percaya sama orang-orang itu,” ujar dia.
Setelah kejadian itu, dia lantas tidak melaporkan ke pihak kepolisian setempat lantaran merasa tidak ada yang dirugikan. Namun beberapa setelah kejadian pesan berantai yang menceritakan kejadian sekelompok orang datang hendak menggeledah rumahnya viral.
“Udah lama setelah kejadian (baru viral), saya juga enggak tahu siapa yang nyebarin, teman grup wa juga sempet nanya ke saya belum lama ini saya bilang itu kejadian udah lama, udah ketinggalan jaman,” terangnya. (*)