BEKASIPEDIA.com | JAKARTA – Aroma tanah basah dan sisa lumpur yang masih menempel di halaman rumah menjadi pemandangan sehari-hari bagi ratusan warga di Kompleks Dieno, Medan, Sumatera Utara. Meski matahari mulai kembali muncul, bekas terjangan banjir belum benar-benar hilang. Di tengah kondisi itu, kehadiran rombongan Tim Natal Nasional membawa sedikit kelegaan.
Pada Sabtu (29/11/2025), tim ini tiba dengan bantuan logistik, menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar penanganan korban bencana dilakukan secepat mungkin.
“Kali ini kami menyuplai bantuan ke kompleks warga Dieno. Terdapat 300 warga terdampak banjir di sana, dan kami membawa 50 paket sembako,” ujar Meilina Siregar, anggota Tim Panitia Nasional Natal dan Tahun Baru (Nataru) melalui keterangan yang diteruskan Tim Media Presiden, Minggu (30/11/2025) di Jakarta.
Namun bantuan tidak hanya berhenti di satu titik. Relawan juga bergerak ke sejumlah wilayah lain dan rumah ibadah, di antaranya GKPA dan GKMI, masing-masing menerima 94 dan 80 paket sembako.
“Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah,” lanjut Meilina.
Isi paket bantuan tersebut cukup beragam. Beras lima kilogram, minyak goreng satu liter, gula pasir satu kilogram, ikan kaleng, susu kental manis, teh, kopi, serta lima bungkus mi instan—barang sederhana, namun berarti besar bagi warga yang rumah dan dapurnya belum sepenuhnya pulih.
Bantuan hari itu melanjutkan distribusi yang telah dilakukan sehari sebelumnya. Pada Jumat, Tim Panitia Nataru Nasional menyalurkan 1.100 paket sembako serta dukungan dapur umum ke sejumlah titik pengungsian, seperti Masjid Mustaqim, PMKRI Jalan Amal, PKM GMKI Cabang Medan, Panti Asuhan Universal, BPBD Sumut, hingga MDA Hidayatullah.
Banjir besar melanda Kota Medan sejak Rabu (26/11/2025). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sedikitnya 7.402 rumah di 19 kecamatan terdampak banjir, menjadikannya salah satu bencana terbesar yang terjadi di penghujung tahun 2025.
Di tengah kesibukan relawan menurunkan karung sembako dari truk logistik, beberapa warga terlihat membantu—sebagian ibu menggendong anak, sebagian lelaki muda memikul kantong, dan beberapa lansia sekadar berdiri menyaksikan dengan mata berkaca-kaca.
Sesederhana apapun bentuknya, bagi mereka bantuan itu bukan sekadar barang, tetapi tanda bahwa mereka tidak menghadapi bencana ini sendirian. (ant/jek)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp BEKASIPEDIA agar tak ketinggalan update berita menarik setiap hari.
