Tanggul Amblas di Jalan Cipendawa Bekasi Dicuekin Hingga 2 Tahun

oleh -228 Dilihat
oleh
Tanggul atau sheetpile Kali Bekasi di Jalan Raya Cipendawa, Kelurahan Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi amblas tak kunjung diperbaiki. Terkesan dicuekin oleh instansi terkait. (ist)

RAWALUMBU, bekasipedia.com – Sejak Januari 2017, tanggul atau sheetpile Kali Bekasi di Jalan Raya Cipendawa, Kelurahan Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi amblas tak kunjung diperbaiki. Terkesan dicuekin oleh instansi terkait.

Perbaikan tanggul itu menjadi tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dibawah langsung Kementerian PUPR.

Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah memaparkan pihaknya tidak serta merta melepas tanggungjawab maupun membiarkan begitu saja kerusakan tanggung yang terjadi.

Namun, kata Bambang, keterbatasan anggaran yang diberikan oleh Kementerian PURP membuat proses perbaiki terlebih dahulu memprioritaskan lokasi tanggul jebol yang berdampak ke masyarakat lebih luas.

“Jadi di Kali Bekasi itu banyak titik tanggul yang amblas. Nah kita dua tahun itu prioritaskan perbaikan tanggul amblas di SDN Pekayon Jaya dan Kemang Pratama karena sangat berdampak sekali pada aktivitas belajar dan mengajar,” kata Bambang, Jumat (8/3/2019).

Selain itu, kata Bambang, lamanya perbaikan menunggu penyerahan aset Jalan Raya Cipendawa beserta tanggul Kali Bekasi di jalan tersebut. Hal itu dikarenakan kala itu pembangunan jalan beserta tanggul menggunakan APBD Kota Bekasi.

“Kita waktu itu juga tidak bisa segera diperbaiku karena itu aset Pemkot. Kita engga bisa ajukan perbaikan sebelum aset itu diserahkan ke kita karena tidak bisa intervensi infrastrtuktur yang bukan menjadi aset kita,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, saat ini aset itu sudah dihapus dan diserahkan ke Pemerintah Pusat, sehingga pihaknya bisa mengajukan anggaran untuk perbaikan

“Sekarang itu bukan aset Pemkot lagi. Dan proses itu baru selesai pertengahan 2018. Makanya baru kita bisa ajukan tahun 2019 ini,” jelas Bambang.

Kemudian, lanjut Bambang, saat telah mendapatkan dana perbaikan Rp 15 miliar pihaknya terhambat proses lelang dikarenakan ada perubahan struktural dengan dipisahkannya bagian lelang menjadi divisi sendiri sehingga proses lelang baru mau dijalankan.

“Kemarin belum bisa lelang karena bagian lelang sudah pisah divisi dan ganti menjadi Unit Layanan Pengadaan (ULP) itu beda divisi dan kepalanya sudah baru dilantik 2 hari lalu,” jelasnya.

Sehingga proses lelang baru dilakukan, Bambang berharap agar perbaikan segera dikerjakan.

“Mudahan akhir bulan ini sudah mulai dikerjakan perbaikannya. Saat ini lagi lelang, dana sudah ada Rp 15 miliar,” jelasnya. (trb/*)