Ira Puspita Rahayu Diduga Menjadi Korban Malpraktik RS Swasta di Bekasi

oleh -445 Dilihat
oleh
Ira Puspita Rahayu (38), warga Perumahan AL, Jalan Bonang Baru, Blok A2, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diduga jadi korban malpraktik usai melakukan operasi di Rumah Sakit Anna Bekasi, Jalan Raya Pekayon, Bekasi Selatan. (ist)

JATIASIH, bekasipedia.com – Ira Puspita Rahayu (38), warga Perumahan AL, Jalan Bonang Baru, Blok A2, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, diduga jadi korban malpraktik usai melakukan operasi di Rumah Sakit Anna Bekasi, Jalan Raya Pekayon, Bekasi Selatan.

Dugaan malpraktik ini muncul ketika Ira yang sejatinya tengah menjalani operasi usus buntu justru mengalami masalah baru pada tubuhnya.

Ira menceritakan seperti dilansir dari tribunnews.com, Selasa (5/3/2019), kejadian nahas yang menimpa bermula ketika ia menjalani operasi usus buntu pada, 11 Januari 2019 lalu. Usai operasi, dia langsung merasakan panas pada bagian perut sebelah kiri.

“Saya masuk RS jam 10, tindakan jam 7 malam, abis itu udah langsung ngarasa panas, pas dilihat ada luka kaya luka bakar dibagian perut sebelah kiri, padahal saya operasi usus buntu sebelah kanan,” kata Ira.

Ira bersama pihak keluarga sempat mengadukan hal itu kepada perawat yang menanganinya saat itu. Namun, perawat menyebutkan bahwa, gejala panas dan luka bakar yang muncul akibat alergi obat.

“Lalu lapor ke suster jaga lalu ambil tindakan kompres NACL, lalu di sampaikan kalau ini alergi, tapi kalau alergi mestinya tidak di satu titik,” ungkap Ira.

Selang satu minggu kemudian, laporan adanya luka bakar pada perut bagian kirinya sampai ditelinga dokter yang menanganinya. Namun saat itu dokter menyebutkan bahwa, luka yang diderita Ira merupakan herpes.

“Saya coba konsultasi ke dokter lain (masih di RS yang sama), tapi dokter ini bilang bukan herpes, tapi dia gak jelasin ini karena apa saya cuma dikasi salep, terus makin lama lukanya makin parah seperti bernanah,” ungkapnya.

Dari situ dia mulai curiga pihak rumah sakit tidak jujur dalam keterbukaan informasi medis. Ira lalu berusaha menemui pemilik rumah sakit yang kebetulan membuka praktik kandungan di rumah sakit tersebut.

“Setelah saya ketemu, saya ceritaian apa yang terjadi tapi gak ada rekomendasi dari dia (pemilik rumah sakit), dia berjanji akan hunungi saya tapi enggak ada,” ungkapnya.

Luka bakar pada bagian perutnya kian dirasa makin menyika, ibu tiga anak ini lalu memilih berkonsultasi dengan dokter kulit di dua rumah sakit berbeda.
Hasil medis usai konsultasi itu menunjukkan bahwa, Ira menderita kerusakan jaringan kulit pada bagian perut sebelah kiri hingga menyebabkan luka.

Pada 25 Februari 2019, Ira kemudian memutuskan untuk melakukan tindakan medis di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur. Dia terpaksa harus dioeprasi untuk kedua kalinya dengan penyakit yang entah apa penyebabnya.

“Di sana (RS Mitra) sata operasi plastik, luka di perut saya ini menurut dokter penyakit kerusakan jaringan kulit,” jelas dia.

Ira yang merasa menjadi korban malpraktek di Rumah Sakit Anna Bekasi lalu melaporkan hal ini ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Pihak rumah sakit juga sempat mendatangi kediamannya untuk melakukan klarifikasi.